Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Virus corona yang baru saja terdiagnosis pada dua orang asal Depok, Jawa Barat, pada Senin (2/3/2020) membuat masyarakat panik dan mulai membeli barang yang sekiranya dapat melindungi diri dari virus, yaitu masker dan hand sanitizer.
Itulah sebabnya sekarang ini kedua barang tersebut langka dan, kalau ada pun, harganya dinaikkan.
Sebenarnya, hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Di negara lain, seperti Kanada, pun mengalami kelangkaan hand sanitizer.
Hal ini membuat sejumlah kelompok membagikan resep cara membuat hand sanitizer sendiri dari rubbing alcohol, minyak esensial, serta gel lidah buaya.
Baca Juga
Tapi, apakah hand sanitizer buatan sendiri ini sama efektifnya dengan kemasan?
Menurut seorang ahli pengendalian infeksi dari fakultas kedokteran Universitas Toronto, Alon Vaisman, pembersih tangan ini mungkin efektif untuk mencegah penyebaran virus corona baru jika dibuat secara benar, tetapi itu tidak ideal.
"Jika dilakukan dengan benar, dilakukan dengan sangat hati-hati, mungkin membantu," katanya, dilansir Global News, Selasa (3/3/2020).
"Tetapi orang mungkin tidak melakukannya secara efektif. Orang mungkin tidak tahu apa yang mereka lakukan dan membuat ramuan yang tidak efektif... dan mungkin mahal untuk mereka," sambungnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memang merekomendasikan pembuatan hand sanitizer, namun ini ditujukan pada orang yang tidak memiliki akses ke produk tingkat medis (langsung), kata Vaisman.
“Misalnya, untuk petugas kesehatan yang memeriksa banyak pasien setiap hari, tidak praktis... atau layak jika mencuci tangan setiap saat. Hand sanitizer adalah cara efektif (menjaga diri agar tetap bersih) yang tidak terlalu memakan waktu," lanjutnya.
Jason Kindrachuk , asisten profesor patogenesis virus di departemen mikrobiologi medis di University of Manitoba, juga setuju.
"Hand sanitizer pasti sangat membantu ketika Anda berada dalam situasi tak menentu dan membutuhkan sesuatu di tempat. Namun, mereka tidak seefektif sabun dan air untuk disinfeksi," jelas Kindrachuk.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!
-
Kontrol Dampak Gejala Long Covid-19, Konsumsi 5 Jenis Makanan Ini!