Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Kabar mengenai dua warga Depok, Jawa Barat, yang terinfeksi virus corona Covid-19 membuat masyarakat semakin waspada. Bahkan, beberapa warganet mulai memberi imbauan melalui cuitan di Twitter.
"Stay safe semuanya!! Terutama yang di Depok dan sekitarnya. Rajin cuci tangan, bawa hand sanitizer atau sabun dibotol kecil biar mudah dibawa, pake masker untuk yang sakit, dan ingat etika batuk & bersin yaa!," cuit akun @collegemenfess, pada Senin (2/3/2020)
Meski informasi tentang virus corona sudah cukup banyak, namun beberapa orang masih menduga-duga mana informasi yang benar dan tidak.
Membuka ingatan kembali, berikut beberapa mitos yang tidak perlu Anda percaya tentang virus corona Covid-19, dilansir The Guardian:
Baca Juga
1. "Hanya membunuh orang tua"
Memang sebagian besar orang usianya masih terbilang muda dan tidak memiliki kondisi kesehatan lain tidak akan menjadi kritis akibat Covid-19.
Namun, penyakit ini masih tetap memiliki peluang tinggi untuk mengarah ke gejala pernapasan serius daripada flu.
Kelompok tertentu, seperti petugas kesehatan, juga lebih rentan terhadap infeksi karena paparan virus lebih tinggi.
2. "Tidak perlu mengenakan masker"
Mengenakan masker memang bukan jaminan seseorang bebas dari infeksi, sebab virus masih bisa menular melalui mata dan partikel kecil yang disebut aerosol, masih bisa menembus masker.
Tetapi masker efektif menangkap tetesan, yang merupakan transmisi utama penyebaran virus corona. Beberapa penelitian pun memperkirakan masker dapat melindungi hingga lima kali lipat dibanding tidak mengenakannya sama sekali.
3. "Infeksi hanya akan terjadi jika berdekatan dengan pasien selama 10 menit"
Beberapa rumah sakit mendefinisikan paparan terjadi ketika berada dalam jarak enam kaki dari orang terinfeksi yang bersin atau batuk selama 10 menit atau lebih.
Namun, kemungkinan infeksi virus corona dapat terjadi dalam waktu yang lebih pendek.
Infeksi juga dapat terjadi setelah menyentuh virus di permukaan yang terkontaminasi, meski ini dianggap sebagai cara penularan yang kurang umum.
Terkini
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
- Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
Berita Terkait
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Wacana Vaksin Booster ke-2 Berbayar, Seginikah Biayanya?
-
Kasus Pertama, Pria Ini Terinfeksi Covid-19, Cacar Monyet dan HIV Bersamaan!
-
Curhatan Pasien Cacar Monyet tentang Gejala yang Dialami: Sangat Menyakitkan
-
Jangan Salah Kaprah, Ini 5 Mitos Cacar Monyet yang Jadi Darurat Kesehatan Global!
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Ilmuwan Bikin Perman Karet yang Bisa Memerangkap Virus Corona di Mulut
-
Ilmuwan Akhirnya Menemukan Sumber Pertama Pandemi Covid-19, Benar di Wuhan?
-
Baik Divaksin atau Tidak, Covid-19 Bisa Menginfeksi Ulang Secara Cepat
-
Jangan Lengah, WHO Ingatkan Pandemi Covid-19 Masih Darurat Kesehatan Global!