Jum'at, 29 Maret 2024
Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni : Kamis, 30 Januari 2020 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Wabah virus corona dari Wuhan masih menjadi perhatian seluruh dunia. Otoritas Kesehatan Nasional China  (NHC) mengatakan bahwa pemulihan gejala virus corona ringan mungkin hanya membutuhkan waktu satu minggu.

Li Xingwang, pakar Otoritas Kesehatan Nasional China  (NHC), dilansir oleh Asia One, menjelaskan gejala virus corona ringan biasanya tidak berupa pneumonia tetapi hanya demam ringan biasa.

Di sisi lain, Jiao Yahui dari Biro Administrasi Medis di NHC mengatakan kesulitan yang dihadapi oleh pasien virus corona adalah ketersediaan tempat tidur di rumah sakit. Selain itu, pakaian pelindung untuk mereka dan petugas medis juga masih kurang.

Sebelumnya, WHO mengatakan tanda-tanda infeksi virus corona termasuk demam, batuk, sesak napas dan kesulitan bernapas.

Dalam kasus lebih parah, infeksi virus corona bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal hingga kematian.

Virus Corona. (Antara)

Masa inkubasi virus corona juga disebutkan sekitar 10-14 hari. Virus mematikan ini bisa menular antar manusia sebelum mengalami gejala apapun.

Sekarang ini, Otoritas Kesehatan Nasional China  (NHC) melaporkan sebanyak lebih dari 100 orang meninggal akibat virus corona secara global. Sementara, korban yang positif terinfeksi virus corona sudah mencapai 4.515 jiwa.

Skrining Virus Corona. (Shutterstock)

Pemerintah setempat pun telah mengarantina beberapa kota besar serta membatalkan acara Tahun Baru Imlek di Beijing dan tempat lain untuk mencegah penyebaran virus corona.

Beberapa perusahaan, termasuk Walt Disney dengan Shanghai Disney, juga menunda operasionalnya sampai pemberitahuan lebih lanjut dari pemerintah.

Bahkan, perusahaan makanan seperti Starbucks dan McDonals's juga menutup usahanya sementara waktu di Provinsi Hubei.

BACA SELANJUTNYA

Peneliti Temukan Varian Omicron Berisiko Kecil Sebabkan Long Covid-19, Kok Bisa?