Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sistem kekebalan tubuh bekerja dengan melindungi kita dari berbagai penyakit yang mengintai. Pertahanan tubuh ini terdiri dari sel, jaringan, dan organ khusus yang bekerja sama mempertahankan tubuh dari bakteri atau virus.
Namun, tidak selamanya sistem kekebalan tubuh kita dalam kondisi sempurna. Terkadang sistem kekebalan tubuh tidak bertindak sebagaimana semestinya.
Ketika ini terjadi, tubuh akan mengeluarkan tanda dengan menunjukkan suatu gejala. Berikut beberapa di antaranya, dilansir WebMD.
1. Tangan dingin
Baca Juga
Jika pembuluh darah meradang, cukup sulit untuk mempertahankan kehangatan pada jari tangan maupun kaki, telinga, dan hidung.
Kulit pada area ini kemungkinan akan berubah putih, kemudian membiru ketika berhubungan dengan udara dingin. Ketika aliran darah kembali mengalir, kulit akan berubah menjadi merah.
Dokter menyebut ini sebagai 'fenomena Raynaud'. Selain kekebalan tubuh, penyebab lain fenomena ini adalah merokok, penggunaan obat, atau kondisi lain yang memengaruhi pembuluh darah.
2. Mata kering
Ketika Anda memiliki penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang tubuh Anda sendiri.
Banyak orang yang memiliki penyakit autoimun mendapati mata mereka kering. Gejala lainnya juga mata merah, sakit, serta penglihatan kabur.
Bahkan, beberapa mendapati mereka sendiri tidak dapat menangis meski sedang marah.
3. Kelelahan
Merasa lelah, sendi atau otot nyeri, bahkan, tidur pun tidak membantu, artinya ada sesuatu yang terjadi pada pertahanan tubuh Anda.
4. Demam ringan
Jika Anda merasa suhu tubuh Anda lebih tinggi dari biasanya, bisa jadi sistem kekebalan mulai bekerja terlalu keras. Umumnya disebabkan oleh infeksi atau kondisi autoimun yang sedang berkembang.
5. Ruam
Kulit merupakan penghalang pertama tubuh Anda dalam melawan kuman. Jadi, penampilan kulit dapat mencerminkan seberapa baik sistem kekebalan tubuh melakukan tugasnya.
Kulit gatal, kering, merah adalah gejala umum peradangan. Begitu juga ruam yang menyakitkan atau tidak sembuh.
Namun, perlu diingat bahwa kemungkinan gejala ini juga terjadi karena adanya kondisi lainnya. Untuk mendiagnosisnya, lebih baik periksakan diri Anda ke dokter.
Terkini
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
- Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
- 5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok Termasuk
Berita Terkait
-
Harus Seberapa Sering Mencuci Handuk? Ternyata Ini Lho Anjurannya
-
Mengenal Virus Marburg: Gejala, Penyebab hingga Cara Penularan
-
Botol Minum Kamu Jarang Dicuci? Hati-hati Jadi Sarang Bakteri Berbahaya!
-
Mengenal 4 Jalur Penularan HIV, Penyakit yang Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
Penelitian Temuan Virus Cacar Monyet Bisa Bertahan Hidup di Permukaan
-
Makanan dan Minuman Ini Sangat Bagus untuk Penderita Demam Berdarah, Apa Saja?
-
Bakteri Pada Tinja Orang Sehat Bisa Bantu Obati Diabetes, Ini Temuan Peneliti!
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Bakteri Penyebab Penyakit Langka Ditemukan di Teluk Mississippi, Kenali Tanda-tandanya!