Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Umumnya orang melihat pemandangan dan mendengarkan suara. Tapi ada beberapa orang yang justru dapat merasakan warna dan melihat suara.
Berdasarkan Live Science, di dunia hanya ada sekitar 4 persen orang yang mengalami fenomena misterius bernama sinestesia ini.
Ketika seseorang dengan sinestesia mendengar suara, mereka juga akan melihat warna dari suara tersebut, atau mereka dapat 'membaca' kata tertentu. Sudah sejak lama kondisi ini membingungkan ilmuwan, namun ada sebuah studi baru yang dinilai mungkin dapat dijadikan 'petunjuk'.
Studi yang dipublikasikan pada 5 Maret 2018 di jurnal Proceedings of National Academy of Sciences, menunjukkan kemungkinan yang terjadi pada otak orang dengan sinestesia.
Baca Juga
"Ssebagai contoh, ketika orang dengan sinestesia 'mendengar' warna, pemindaian otak menunjukkan adanya aktivitas di bagian otak yang terkait dengan penglihatan dan bunyi," tutur penulis penelitian senior Simon Fisher, Ketua Institut Max Planck untuk Psikolinguistik di Belanda.
Menurut Fisher, sinestesia sering terjadi dalam sebuah keluarga atau dapat diwariskan, sehingga para peneliti memutuskan untuk mencari gen yang mungkin bertanggung jawab atas kondisi tersebut. Peneliti membandingkan gen yang memiliki sinestesia dengan yang tidak.
Sayangnya, tes ini tidak membuahkan hasil langsung, yang artinya tidak ada gen dari keluarga sinestesia yang dapat menjelaskan penyebab adanya kondisi tersebut. Ilmuwan pun melihat dari fungsi bilogis dari masing-masing gen.
"Hanya ada beberapa fungsi biologis yang diperkaya secara signifikan di seluruh kandidat yang diidentifikasi. Salah satunya adalah axonogenesis, proses penting yang membantu neuron terhubung satu sama lain di otak yang sedang berkembang," jelas Fisher.
Axogenesis ini mengacu pada perkembangan neuron. Ternyata, gen juga memainkan peran dalam bagaimana neuron di dalam otak terhubung, menjelaskan mengapa otak orang dengan sinestesia ditransfer secara berbeda.
Penelitian selanjutnya akan mencari pemahaman bagaimana variasi gen tertentu mengubah struktur dan fungsi otak.
"Memperlajari sinestesia pada dasarnya dapat memberikan pengetahuan bagaimana otak manuia pada umumnya menciptakan representasi sensorik dari dunia luar," tandas Fisher.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
7 Manfaat Ikan Cakalang, Bagus untuk Memperkuat Ingatan!
-
Gejala Varian Omicron, Waspadai Perubahan Warna Bibir Ini!
-
Genre Musik Berkaitan dengan Kepribadian, Cari Tahu Bagaimana Hasilmu!
-
Viral Video ASI Berubah Warna, Wanita Ini Mengklaim Karena Bayinya Sakit
-
5 Manfaat Mendengarkan Musik, Tak Cuma Bikin Mood Lebih Baik
-
Waspadai Setiap Perubahan Tekstur dan Warna Kuku, BIsa Jadi Tanda Kanker!
-
Waspadai Warna Lidah Kuning, Bisa Jadi Tanda 5 Kondisi Kesehatan Ini!
-
Mendengarkan Musik Bikin Ketahanan Berlari Lebih Lama, Ini Kata Studi
-
5 Hal Ini dapat Mengubah Warna Gigi, dari Minum Kopi Hingga Makan Apel
-
Dukung Kesehatan Mental, Simak Lima Manfaat Mendengarkan Musik Berikut