Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Leptospirosis atau kencing tikus termasuk penyakit menular yang rentan menjangkir korban banjir. Penyakit ini disebut kencing tikus karena ditularkan melalui hewan, yang paling umum tikus.
Hewan membawa bakteri penyebab penyakit kencing tikus itu melalui kotoran dan air kencingnya. Penyakit kencing tikus ini dapat menular dari hewan ke manusia ketika seseorang memiliki luka pada kulit lalu bersentuhan dengan air atau tanah yang terkontaminasi kencing tikus.
Beberapa bakteri yang menyebabkan leptospirosis ini dapat berkembang menjadi penyakit weil atau meningitis yang berakibat fatal. Kondisi ini biasanya tidak menular dari satu orang ke orang lainnya.
Adapun gejala seseorang menderita penyakit kencing manis, seperti yang dilansir dari cdc.gov, antara lain demam tinggi, sakit kepala, panas dingin, nyeri otot, muntah, mata merah, penyakit kuning, sakit perut, diare dan ruam.
Baca Juga
Banyak dari gejala penyakit kencing tikus ini disalahartikan sebagai penyakit lain. Selain itu, beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.
Umumnya, orang akan mulai mengalami gejalanya setelah 2 hingga 4 minggu terkena paparan. Penyakit ini biasa terjadi tiba-tiba dengan demam dan gejala lainnya. Adapun dua fase terjadinya leptosprirosis atau kencing tikus:
- Setelah fase pertama (dengan demam, kedinginan, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare) pasien dapat pulih untuk sementara waktu tetapi akan sakit kembali.
- Jika fase kedua terjadi, itu lebih parah. Orang tersebut mungkin mengalami gagal ginjal atau hati atau meningitis.
Umumnya, penyakit kencing tikus ini berlangsung beberapa hari hingga 3 minggu atau lebih. Tanpa pengobatan, pemulihan orang dengan penyakit kencing tikus mungkin menghabiskan waktu berbulan-bulan.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
WHO: 4 Penyakit yang Disebabkan Air Banjir, Termasuk Hepatitis A
-
Sejumlah Korban Banjir Meninggal karena Hipotermia, Waspadai Gejalanya
-
Ada Korban Banjir Jabodetabek Meninggal Akibat Hipotermia, Bagaimana Bisa?
-
Banjir Melanda Jakarta, Waspadai 4 Jenis Penyakit Kulit Ini
-
Musim Hujan Rawan Penyakit, Lakukan Ini agar Tetap Aman
-
Teguk Habis Coca-Cola, Pria Ini Baru Sadar Ada Tikus dalam Kalengnya
-
Menjijikkan! Ada Tikus Besar Muncul di Koridor Rumah Sakit
-
Mendekati Musim Hujan, Waspada Bakteri Leptospirosis