Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Keracunan makanan relatif umum terjadi di sekitar kita, Biasanya, keracunan makanan terjadi ketika patogen mencemari makanan atau air minum. Untuk gejala keracunan makanan sendiri, umumnya diikuti dengan sakit perut, muntah hingga diare.
Namun jangan panik saat mengalami kondisi tersebut. Usai gejalanya reda, biarkan perut untuk tetap tenang. Dilansir dari Healthline, para ahli merekomendasikan untuk membiarkan perut Anda beristirahat. Itu berarti menghindari makanan dan minuman sama sekali selama beberapa jam.
Berikut beberapa langkah yang perlu diambil usai keracunan makanan:
1. Tetap terhidrasi
Asupan cairan sangat penting untuk membantu tubuh Anda melawan efek keracunan makanan. Muntah dan diare dapat menyebabkan dehidrasi, jadi mengisap mengemut es batu atau meneguk sedikit air adalah titik awal yang baik. Selain itu, meminum minuman mengandung elektrolit juga disarankan.
Baca Juga
2. Makanan dengan tekstur lembut
Ketika Anda merasa mungkin sudah bisa mencerna makanan, pilih makanan yang lembut, rendah lemak dan rendah serat. Sebab lemak lebih sulit dicerna, jadi hindari makanan berlemak untuk mencegah gangguan lebih lanjut. Contohnya, Anda bisa mengonsumsi pisang, jeli, kentang lembut hingga madu.
Sebaliknya, Hindari makanan, minuman, dan zat-zat yang keras di perut, seperti alkohol, kafein, makanan pedas, gorengan, produk susu hingga jus buah.
3. Mencoba pengobatan alami
Selama keracunan makanan, penting bagi tubuh Anda untuk mengikuti reaksi alami membersihkan saluran pencernaan. Itu sebabnya obat diare yang dijual bebas bukanlah cara yang baik untuk mengobati keracunan makanan.
Saat gejalanya mencapai puncaknya, Anda mungkin ingin mencoba meminum teh jahe , seperti yang diketahui jahe dapat menenangkan perut.
Setelah Anda merasa sehat kembali, Anda mungkin ingin mengganti flora usus normal Anda dengan yogurt alami atau kapsul probiotik setidaknya selama dua minggu. Ini akan membantu tubuh untuk meregenerasi bakteri sehat yang hilang dalam pembersihan keracunan makanan dan mengembalikan sistem pencernaan serta sistem kekebalan tubuh ke jalur semula.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
4 Tips Mengatasi Keracunan Makanan, Lakukan sebagai Pertolongan Pertama
-
Jaga Asupan Makanan Selama Diare, Jangan Sampai Dehidrasi dan Kekurangan Energi!
-
Penyanyi Ini Terbaring Seperti akan Meninggal Usai Makan Malam di Restoran
-
Waspada Recreational Water Illness Saat Berenang di Kolam Renang Umum, Sebabkan Banyak Infeksi
-
Mendeteksi Hepatitis Akut Berat pada Anak, Orangtua Perlu Waspadai Gejala Ini
-
Sakit Perut Akibat Virus Corona Covid-19 dan Penyakit Lain, Ini Perbedaannya!
-
Cegah Sakit Perut Saat Lebaran, Ahli Berikan Tips Makan yang Baik dan Tepat!
-
5 Penyebab Sakit Perut setelah Makan, Tak Cuma Porsi Berlebihan
-
Deteksi Gejala Varian Omicron Saat Buang Air Besar, Waspadai Perubahan Ini!
-
Selain Pengaruhi Nafsu Makan, Varian Omicron Bisa Sebabkan Mual dan Muntah