Senin, 29 April 2024
Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah : Jum'at, 13 Desember 2019 | 10:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Anda tentu pernah mendengar terapi ear candle bukan? Terapi ini diklaim mampu membersihkan telinga serta mengurangi sinusitis, pilek, sakit kepala hingga menghilangkan stres.

Menurut terapis, lilin yang digunakan mampu mengangkat kotoran hingga keluar dari telinga lalu menempel di rongga dalam lilin tersebut.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Laryngoscope, menunjukkan kotoran yang menggumpal di dalam rongga lilin justru sisa zat dari lilin itu sendiri, bukan kotoran telinga.

Bahkan, melansir Verywell Health, selain tidak mengangkat kotoran, ear wax ini justru menyebabkan zat lilin tersimpan di dalam telinga.

Berdasarkan pernyataan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), menggunakan ear wax yang menyala di dekat wajah itu berbahaya.

Tak hanya itu, mereka menilai ini berisiko tinggi menyebabkan luka bakar pada kulit atau rambut serta kerusakan telinga. Bahkan ketika digunakan sesuai prosedur.

Ear candle (Freepik)

Risiko potensial serius yang dapat terjadi karena ear candle seperti:

  • Membakar atau merusak telinga, kulit, dan rambut dari lilin yang panas
  • Penyumbatan saluran telinga karena zat lilin yang menetes ke dalam telinga
  • Gendang telinga berlubang
  • Gangguan pendengaran
  • Otitis eksterna

Efek merugikan yang paling sering dilaporkan dari terapi ear candle selama ini adalah luka bakar.

Dalam sebuah laporan kasus yang terbit di Canadian Family Physician menyatakan seorang wanita berusia 50 tahun mengalami kerusakan telinga akibat terapis tidak sengaja menumpahkan lelehan lilin ke telinganya.

Lelehan tersebut menetes ke dalam telinga dan menyebabkan perforasi di gendang telinganya.

BACA SELANJUTNYA

Terapi Lintah untuk Pasien Infeksi Jamur Hitam, ini Tanggapan Dokter!