Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Menemukan makna hidup ternyata dapat menurunkan risiko kematian dini, kata studi terbaru.Hal ini diketahui dari data hasikuisioner tentang tujuan hidup terhadap lebih dari seribu orang dewasa di Amerika.
Melansir Daily Mail, mereka menemukan bahwa responden yang merasa telah mengetahui makna hidupnya memiliki kesejahteraan fisik dan mental yang lebih baik serta cenderung hidup lebih lama.
Sedangkan mereka yang masih mencari makna hidup memiliki kesehatan mental serta fungsi kognitif yang buruk.
Tim peneliti dari Universitas California di San Diego mengatakan, temuan ini menunjukkan bahwa tujuan hidup itu sendiri adalah faktor risiko dari kematian dini. Dan menemukan tujuan itu dapat memperpajang usia seseorang.
Baca Juga
"Banyak yang berpikir tentang makna dan tujuan hidup dari sudut pandang filosofis," kata dr. Dilip Jeste, profesor psikiatri dan ilmu saraf di UC San Diego School of Medicine.
Ia menambahkan, makna hidup dikaitkan dengan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik, serta umur panjang. Mereka yang memiliki makna hidup dinilai lebih bahagia dan sehat daripada mereka yang tidak memilikinya.
Namun, hubungan makna hidup dengan kesehatan ini menjadi berbeda pada mereka yang memiliki usia lebih tua.
"Ketika kau masih muda, seperti di usia 20-an, kau tidak yakin dengan karier, pasangan hidup dan siapa pribadimu. Kau masih mencari makna dalam hidup," kata dr. Jeste.
"Lalu ketika kau sudah memasuki usia 30, 40, atau 50-an, kau memiliki hubungan yang lebih mapan, mungkin kau sudah menikah dan memiliki keluarga dan berkarir. Pencarian (tujuan hidup) menurun dan makna dalam kehidupan meningkat. Namun, setelah usia 60 semuanya mulai berubah," sambungnya.
Menurut dr. Jeste, orang yang sudah 60 tahun akan mulai mengembangkan masalah kesehatan dan beberapa kerabat mulai meninggal. Itulah sebabnya mereka mulai mencari makna hidup lain karena makna yang dulu telah berubah.
"Untuk penelitian di masa depan, tim berencana untuk memeriksa hal lainnya, termasuk kebijaksanaan, rasa kesepian, dan belas kasih, untuk melihat bagaimana ini memengaruhi hidup makna kehidupan," tandas dr. Jeste.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Duduk Lebih dari 8 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Sakit Jantung, Ayo Perbanyak Gerak
-
Parah, Polusi Udara Bikin 7 Juta Orang Meninggal Lebih Dini per Tahun!
-
Waspada, Perubahan Kecil Pada Tubuh Bisa Jadi Tanda Risiko Kematian Dini!
-
Studi: Bagi Perempuan yang Pernah Keguguran, Waspada Meninggal Lebih Dini
-
Menstruasi Tidak Teratur Tingkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular!
-
Waspada, Menstruasi Tak Teratur atau Terlalu Lama Berisiko Kematian Dini
-
Rahasia Umur Panjang, Penuhi Asupan Protein Nabati!
-
Terkait Risiko Kematian Dini, Hindari Menonton TV Lebih dari 2 Jam Sehari
-
Rutin Pergi ke Pameran Seni Bisa Kurangi Risiko Kematian Dini
-
Waspada, Terlalu Sering Makan Ayam Goreng Meningatkan Risiko Kematian Dini