Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Dalam American Psychiatric Association, dijelaskan bahwa depresi adalah penyakit medis umum dan serius yang dapat berpengaruh secara negatif terhadap perasaan, cara berpikir, hingga cara bertindak seseorang.
Sayangnya, banyak orang yang mengalami depresi tapi tidak menyadarinya. Kemungkinan ini terjadi akibat kurangnya pemahaman terkait gejala depresi.
"Gejala depresi dapat dikenali secara psikologis, fisik, bahkan dalam interaksi sosial," tulis dr. Marianti, dokter editorial di ALODOKTER, dalam rilis yang diterima Suara.com, jaringan Himedik.com.
Berdasarkan penjelasan dr. Marianti, berikut adalah beberapa gejala depresi dari berbagai aspek.
Baca Juga
1. Gejala psikologis
- Perasaan sedih yang mendalam.
- Cemas dan khawatir terus-menerus.
- Kehilangan minat dan motivasi hidup.
- Menyalahkan diri sendiri atas masalah atau kejadian yang dihadapi.
- Putus asa, merasa rendah diri, dan pesimis secara berkepanjangan.
Pada tingkatan yang parah, orang dengan depresi punya kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri, bahkan muncul keinginan untuk bunuh diri.
2. Gejala fisik
- Adanya perubahan nafsu makan, bisa menurun atau meningkat, sehingga memengaruhi berat badan
- Mengalami gangguan tidur, misalnya sulit tidur dan/atau sering terbangun dari tidur
- Bergerak dan berbicara lebih lambat daripada biasanya
- Merasa sakit, namun tak dijelas di mana letak sakitnya
- Perubahan siklus menstruasi
- Menurunnya gairah seks
- Mudah lelah
- Sering mengalami masalah pencernaan, seperti maag atau sembelit.
3. Gejala Sosial
- Mengalami kesulitan membina hubungan dengan lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan keluarga, teman, maupun rumah tangga
- Menyendiri, menghindari kontak sosial dengan orang-orang di sekita
- Mengalami kesulitan menyelesaikan pekerjaan
- Gampang marah dan tersinggung
- Tidak peduli lagi pada hobi dan minat yang sebelumnya terasa menarik.
Depresi, kata dr. Marianti, tidak cuma diderita oleh orang dewasa atau lanjut usia. Anak-anak dan remaja pun dapat mengalaminya.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Gigi Berlubang Tak Boleh Disepelekan, Dokter Ingatkan Hal Ini
-
Trik Biar Anak Mau ke Dokter Tanpa Rewel, Ini Caranya
-
Prioritaskan Empati, dr. Helena Bagikan Pengalaman Tangani Kasus Sensitif Saat Konsultasi Lewat Chat
-
Derita Depresi Akibat Kanker, Wanita 77 Tahun Ini Konsumsi Magic Mushroom
-
Sistem Kekebalan Ada Kaitannya dengan Depresi Pascamelahirkan, Begini Penjelasannya!
-
Tidak Hanya Fisik, Covid-19 Ringan Juga Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan Mental
-
Peneliti Temukan Orang Depresi Cenderung Menolak Vaksin Covid-19
-
Kenali Efek Samping Obat Tidur Seperti yang Diminum Taemin SHINee
-
Menulis Jurnal Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Mental!
-
Studi: Perbanyak Konsumsi Sayur Bikin Lebih Bahagia