Kamis, 25 April 2024
Rima Sekarani Imamun Nissa | Rosiana Chozanah : Sabtu, 12 Oktober 2019 | 22:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Mengonsumsi air memang sangat diperlukan. Sebab, tubuh manusia membutuhkan air untuk melakukan fungsi tubuh normal. 

Namun, minum air sebelum tidur ternyata bisa meningkatkan risiko terkena nokturia. Ini adalah kondisi saat kebutuhan buang air kecil meningkat di malam hari, dikutip dari Medical News Today.

Ketika tidur, tubuh manusia memproduksi lebih banyak hormon yang memperlambat fungsi ginjal dan menurunkan produksi urin.

Kombinasi ini mengurangi kebutuhan orang untuk buang air kecil di malam hari dan membantu mereka tidur tanpa gangguan. Bangun berulang kali bisa mengurangi durasi dan kualitas tidur.

Secara tidak langsung, sebenarnya nokturia berdampak secara signifikan pada kualitas hidup seseorang karena tidur mereka terganggu.

Ilustrasi buang air kecil (Shutterstock)

Ingatan, konsentrasi, dan suasana hati bisa terpengaruh secara negatif oleh kurangnya tidur. Risiko lainnya juga meningkat, termasuk obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan depresi.

Nokturia dapat terjadi pada siapa saja pada usia berapa pun. Namun, ini lebih sering terjadi pada orang tua.

Ilustrasi perempuan hanya minum air putih selama sebulan (Pexels/Daria Shevtsova)

Selain minum air sebelum tidur, nokturia juga dapat terjadi apabila seseorang mempunyai kondisi hipertrofi prostat jinak, kandung kemih yang terlalu aktif, diabetes, infeksi kandung kemih, atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Untuk menghentikan kondisi ini, seseorang tentu harus menghindari minum air di malam hari. Lebih baik minum air secukupnya di siang hari karena hal ini lebih penting.

BACA SELANJUTNYA

Mendadak Anyang-anyangan? Coba Ikuti 4 Cara Ini untuk Mengatasinya