Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Bagi sebagian orang mengunyah es sudah menjadi kebiasaan. Apalagi ketika minuman sudah habis, dan hanya tersisa es batu saja.
Tahukah jika mengunyah es bisa menjadi tanda tubuh kekurangan gizi atau mengalami gangguan makan.
Selain itu, mengunyah es dapat menyebabkan masalah gigi, seperti kehilangan enamel dan sebabkan kerusakan gigi.
Melansir Healthline, mengunyah es berkaitan dengan jenis anemia umum yang disebut dengan anemia defisiensi besi.
Baca Juga
-
Kisah Pilu, Seorang Wanita Tahan Lapar dengan Makan Es Batu demi Anaknya
-
Suka Mengunyah Es Batu Saat Hamil? Awas Terserang 4 Masalah Kesehatan Ini!
-
Suka Gigit Es Batu? Awas Bisa Picu Gigi Sensitif
-
Di Balik Warna Es Batu yang Berbeda Tersimpan Bahaya Tersembunyi
-
3 Rasa Sakit Ini Bisa Diatasi Hanya dengan Es Batu
Anemia terjadi ketika darah tidak memiliki cukup sel darah merah yang sehat.
Tugas sel darah merah adalah membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh Anda. Tanpa oksigen, tubuh akan mudah lelah dan kehabisan napas.
Orang dengan anemia defisiensi besi tidak memiliki cukup zat besi dalam darah mereka.
Zat besi sangat penting untuk membangun sel darah merah yang sehat. Tanpanya, sel darah merah tidak dapat membawa oksigen seperti yang seharusnya.
Beberapa peneliti percaya mengunyah es memicu efek pada orang dengan anemia defisiensi besi yang mengirim lebih banyak darah ke otak. Lebih banyak darah di otak berarti lebih banyak oksigen di otak.
Karena otak terbiasa kekurangan oksigen, lonjakan oksigen ini dapat menyebabkan peningkatan kewaspadaan dan kejernihan berpikir.
Peneliti mengutip sebuah studi kecil di mana peserta diberi tes sebelum dan sesudah makan es.
Para peserta dengan anemia secara signifikan lebih baik setelah makan es. Peserta tanpa anemia tidak terpengaruh.
Tapi sayangnya, ini hanya berlangsung dalam satu waktu saja.
Melansir Medical News Today, mengunyah es juga dapat menyebabkan komplikasi lain. Salah satunya komplikasi anemia, seperti:
- Jantung yang membesar atau gagal jantung.
- Komplikasi kehamilan seperti kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah.
- Peningkatan risiko infeksi pada anak-anak
- Pertumbuhan atau perkembangan terhambat pada anak-anak
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
-
Babe Cabita Idap Anemia Aplastik, Ketahui Bedanya dengan Leukimia
-
Catat! Begini Cara Mengecek Thalassemia
-
Mengenal Gejala Gangguan Pembekuan Darah yang Bisa Berakibat Fatal
-
Rekomendasi Sayuran untuk Gula Darah Tetap Stabil, Apa Saja?
-
Benarkah Makan Daging Sebabkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Kata Ahli!
-
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia
-
Sereal Ternyata Bisa Memicu Tekanan Darah Tinggi, Kok Bisa?
-
Hati-hati! Parasetamol Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi, Begini Penjelasannya
-
Gejala Kanker Prostat, Waspada Jika Ada Darah Dalam Urine