Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Hendrik Tangke Allo, Wakil Ketua DPRD Kota Depok menilai kasus pemberian obat kedaluwarsa dari puskesmas ke pasien adalah tindakan malapraktik.
Diketahui, sudah ada dua kasus pemberian obat kedaluwarsa di Depok dalam beberapa waktu belakangan ini.
“Yang memberikan obat kedaluawarsa adalah orang-orang puskesmas yang paham tentang kesehatan termasuk obat-obatnya. Maka ketika itu diberikan kepada pasien dan dikonsumsi dan menimbulkan efek yang nggak bagus bagi kesehatan, saya tegaskan itu adalah malapraktik," ujar Hendrik di gedung DPRD Depok, Kamis (03/10/2019) dikutip dari Suara.com.
Ia juga mengatakan, kasus ini adalah sebuah contoh keteledoran dari pihak puskesmas. Hendrik juga menganggap puskesmas sudah melanggar SOP.
Baca Juga
-
Masih Marak di Beberapa Daerah, Sunat Perempuan Bisa Sebabkan Komplikasi
-
Bukan Hanya Cegah Kehamilan, Kontrasepsi Kondom Juga Lindungi Kespro
-
Karena Kelainan Langka, Mr P Pria 41 Tahun Ini Patah 2 Kali dalam 5 Bulan!
-
Konferensi Internasional Pertama untuk Tingkatkan Program KB-Kespro Digelar
-
Perut Wanita ini Besar Seperti Hamil Tua, Ternyata Derita Kanker Langka!
“Kan ada SOP memberi obat kepada pasien. Ini pasti nggak dijalankan," katanya.
Melansir Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), mengonsumsi obat kedaluwarsa dapat menimbulkan risiko.
Produk medis yang kedaluwarsa dapat menjadi kurang efektif atau berisiko karena perubahan komposisi kimia atau penurunan keefektifan obat.
"Setelah tanggal kedaluwarsa berlalu, tidak ada jaminan bahwa obat tersebut akan aman dan efektif," kata Ilisa Bernstein, Pharm.D., JD, Deputy Director of the Office of Compliance di bagian Center for Drug Evaluation and Research.
Obat-obatan kedaluwarsa tertentu berisiko terhadap pertumbuhan bakteri dan antibiotik sub-poten yang bisa saja gagal untuk mengobati infeksi.
Hal ini juga dapat mengarah pada penyakit yang lebih serius dan resistensi antibiotik.
"Jika obatmu telah kedaluwarsa, jangan menggunakannya," lanjut Bernstein.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
Survei CISDI: Puskesmas Masih Kekurangan SDM untuk Vaksinasi Covid-19
-
Berawal dari Pesta, Ini Kronologi Penularan 2 Pasien Virus Corona di Depok
-
Hand Sanitizer Makin Langka, Jurnalis Amerika Bagikan Cara Membuatnya
-
Warga Indonesia Postif Corona Covid-19, Jangan Sampai Percaya Mitos Ini!
-
2 Warga Depok Positif Corona Covid-19, Kenali Gejala yang Umum Terjadi!
-
Sedang Mewabah di SMPN 20 Depok, Ketahui Pengobatan Hepatitis A
-
Kenali Gejala Awal Hepatitis A, Penyakit yang Menginfeksi 72 Orang di Depok
-
Disiram Air Panas Ibu Angkatnya, Begini Kondisi Bocah di Depok Ini!
-
Studi: Obat yang Telah Lewat Tanggal Kedaluwarsa Masih Bisa Digunakan
-
Haru! Mempelai Pria Sakit, Pasangan Ini Menikah di Puskesmas