Jum'at, 19 April 2024
Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah : Kamis, 03 Oktober 2019 | 19:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Kontrasepsi penting dalam mewujudkan Keluarga Berencana sekaligus meningkatkan kualitas hidup ibu dan bayi.

Melalui Keluarga Berencana dan merencanakan jarak kehamilan, dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, masyarakat, dan bangsa.

DKT Internasional, sebuah organisasi nirlaba, yang masuk ke Indonesia sejak 1996 telah berkontribusi menyumbang Modern Contraceptive Pravelance Rate sebesar 20,4% dari sektor swasta.

Organisasi ini pun telah melindungi 8,5 juta pasangan melalui program KB yang dicanangkannya. Berbagai pilihan metode KB oleh mereka seperti IUD, implan, pil KB, KB suntik dan pil kontrasepsi darurat.

Produk yang mereka tawarkan juga beragam dan mudah ditemukan dalam pasaran, seperti kondom hingga kontrasepsi Andalan.

Ade Maharani, Head of Martketing DKT Indonesia(Suara.com/Rosiana)

Melalui produknya, DKT ingin masyarakat Indonesia menganggap kontrasepsi sebagai alat kesehatan yang berfungsi melindungi terhadap risiko kesehatan reproduksi mereka.

"Padahal, kondom itu tuh paling gampang, paling aman, kecuali kalau Anda alergi lateks ya, dan paling praktis. Enggak hormonal, enggak harus suntik dulu," tutur Ade Maharani, Kepala Bidang Marketing DKT Indonesia.

Oleh sebabnya, DKT berusaha mewujudkan tugas mereka dengan melihat dari perspektif lain, yaitu dengan memosisikan perempuan menjadi subjek mengenai kondom serta pasangannya.

Tidak hanya itu, DKT juga mencoba dengan mengedukasi masyarakat, terutama anak muda, perihal pentingnya kontrasepsi.

"Kita selalu mengingatkan untuk tetap enjoying life but doing it by responsible, tetap play it safe (menikmati hidup tapi melakukannya dengan tanggung jawab, tetap main aman)," sambungnya.

"Sebenarnya DKT Indonesia itu konsisten untuk selalu menjaga awareness tentang kontrasepsi. Kita membantu orang untuk selalu aware tentang kontrasepsi dan kita selalu mengingatkan pentingnya family planning dan benefitnya melalui akses informasi," tandas Ade, dalam acara Konferensi Internasional Pertama mengenai Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi di Yogyakarta, Senin (30/9/2019).

BACA SELANJUTNYA

Wanita Ini Tidak Bisa Berhenti Melahirkan Hingga Punya 44 Anak Akibat Kondisi Langka