Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Gangguan tidur ada beberapa macam, salah satunya yang jarang terdengar adalah sexsomnia. Orang yang mengalaminya tanpa sadar akan melakukan hubungan seksual atau masturbasi ketika tidur.
Orang yang hanya mimpi berhubungan seksual bukan dianggap sexsomnia karena tidak melibatkan tindakan fisik atau perilaku.
Dilansir dari timesofindia, kasus pertama sexsomnia dilaporkan pada 1986. Pada sebuah studi tahun 2015, dilaporkan hanya ada 94 kasus sexsomnia yang didokumentasikan di seluruh dunia.
Orang yang mengalami gangguan ini biasanya terlibat dalam perilaku seksual ketika tidur, seringkali dengan orang lain. Namun, orang yang mengalami gangguan ini tidak menyadarinya.
Baca Juga
-
Jangan Lakukan Lagi, Kebiasaan Cek Ponsel Saat Bangun Tidur Picu Stres!
-
Tidur Siang Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung? Ini Penjelasan Peneliti
-
Ibu Hamil Bayi Kembar Sulit Tidur? Ini Posisi yang Disarankan Pakar!
-
ART Cekoki Bayi dengan Obat Tidur Citirizine, Cek Fakta tentang Obat Ini!
-
Heboh Pembantu Beri Bayi 4 Bulan Obat Tidur, Apa Efeknya pada Kesehatan?
-
Alami Gangguan Tidur? Trik Ini Bantu Anda Terlelap dalam 60 Detik
Sebaliknya, yang memperhatikannya adalah orang-orang yang berbagi tempat tidur dengannya, seperti pasangan, orang tua, teman, atau temen sekamar.
Beberapa gejala orang mengalami sexsomnia di antaranya adalah bersenang-senang dengan pasangan di tempat tidur, menyodorkan panggul, tindakan meniru hubungan seksual, orgasme spontan, dan tidak menyadari perilakunya, yang juga disebut parasomnia.
Meski penyebab pasti gangguan ini belum diketahui, tapi dokter mengatakan beberapa hal mungkin berkontribusi, seperti kurang tidur, stres, kelelahan, kecemasan, alkohol, obat-obatan tertentu, dan pola tidur yang tidak teratur.
Beberapa kondisi medis juga bisa berpengaruh, misalnya kelainan tidur seperti sleepwalking atau sleep talking, sindrom kaki gelisah, epilepsi terkait tidur, penyakit refluks gastrointestinal, migrain, dan cedera kepala.
Namun, jangan cemas, kondisi ini bisa diobati. Anda bisa melakukan terapi, konseling, atau pengobatan untuk mengatasi rasa malu yang mungkin timbul.
Menjaga kebersihan tempat tidur dan waktu tidur yang teratur juga membantu. Hindari pula konsumsi alkohol.
Terkini
- Rutin Makan Tomat Bisa Bawa 5 Efek Baik Ini Lho
- Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
- Makan Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah, Bagus untuk Penderita Diabetes
- Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
- Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
- Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
- Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
- Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
- Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
Berita Terkait
-
Terapi Tertawa Bisa Mengurangi Rasa Sakit dan Stres
-
Dukung Kesehatan Mental, Simak Lima Manfaat Mendengarkan Musik Berikut
-
Sempat Heboh, Kenali Terapi Covid-19 aaPRP Diciptakan Dokter Indonesia
-
Terapi Lintah untuk Pasien Infeksi Jamur Hitam, ini Tanggapan Dokter!
-
Pakar UGM ke Masyarakat: Jangan Asal Konsumsi Obat untuk Covid-19
-
Terapi Monoklonal, Benarkan Metode ini Bisa Obati Pasien Covid-19?
-
Awas, Perempuan dengan Berat Badan Naik Turun Berisiko Alami Gangguan Tidur
-
Mau Donor Plasma Konvalesen Usai Sembuh Covid-19? Simak Syarat Berikut
-
Ilmuwan Kembangkan Terapi Androgen untuk Kanker Payudara
-
Studi: Kebanyakan Makan Junk Food Bisa Picu Gangguan Tidur Remaja