Senin, 29 April 2024
Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah : Rabu, 25 September 2019 | 13:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Sebuah studi baru yang dilakukan oleh peneliti dari Australian Facility for Taphonomic Experimental Research (AFTER) menemukan temuan 'menyeramkan' tentang mayat yang ternyata terus bergerak setelah dikuburkan.

Penelitian ini menemukan mayat akan bergerak secara signifikan selama lebih dari setahun setelah kematiannya.

Peneliti mengatakan, tubuh mayat bergerak karena dekomposisi atau pembusukan.

Menurut Alyson Wilson, seorang ilmuwan medis di Central Queensland University, melansir Medical Daily, penyesuaian akan terjadi dalam tubuh mayat selama proses mumifikasi alami, di mana ligamen akan mengering.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa lengan-lengan itu bergerak secara signifikan," ujar Wilson.

Wilson dan timnya di AFTER mengamati mayat-mayat  dengan menggunakan kamera time-lapse untuk menangkap perubahan yang terjadi pada tubuh mayat. Kamera juga mengambil gambar mayat dari atas setiap 30 menit selama siang hari.

ilustrasi orang meninggal [shutterstock]

Peneliti telah memonitor mayat-mayat selama satu tahun dan lima bulan dan mengatakan mereka melihat mayat masih bergerak.

Menurut Wilson, temuan ini dapat membantu mengubah penyelidikan forensik di masa depan.

Pihak berwenang dan ilmuwan dapat menggunakan penelitian ini untuk menganalisis dan menafsirkan adegan kejahatan, terutama ketika tubuh tidak ditemukan selama beberapa waktu.

Ilmuwan forensik selama ini percaya posisi mayat saat ditemukan akan tetap serupa dengan posisinya pada saat kematian. Studi Wilson ini adalah yang pertama menunjukkan asumsi tersebut mungkin tidak selalu akurat.

"Mereka akan memetakan tempat kejadian kejahatan, mereka akan memetakan posisi tubuh korban, mereka akan memetakan setiap bukti fisik yang ditemukan, dan mereka dapat memahami penyebab kematian," kata Wilson.

Namun penelitian lebih lanjut sangat diperlukan dengan lebih banyak objek mayat dan jangka waktu yang lebih panjang untuk mengetahui gerakan post-mortem.

Tetapi peneliti studi ini berharap temuan awal mereka akan membantu meningkatkan investigasi forensik dan memberikan akurasi lebih tepat di masa depan.

BACA SELANJUTNYA

Divonis Meninggal, Pria Ini Bangun dan Berteriak saat Mulai Pembalsaman