Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sakit perut secara umum disebabkan oleh gangguan pencernaan atau penumpukan gas. Namun, beberapa sakit bisa lebih serius dan menandakan penyakit kronis.
Jadi, kita perlu waspada. Diansir dari medicaldaily, berikut beberapa tanda sakit perut sudah tidak normal dan menandakan penyakit berbahaya.
1. Nyeri di perut setelah makan banyak
Jika Anda mengalami sakit perut setelah makan banyak dan tak kunjung hilang, jangan diabaikan. Hal ini bisa menjadi pertanda serangan kandung empedu. Seperti yang diungkapkan oleh Hardeep Singh, MD, Ahli gastroenterologi di St. Joseph Hospital.
Baca Juga
-
Sakit Perut Seusai Olahraga? 3 Hal Ini Mungkin Penyebabnya!
-
Menelan Sperma Bisa Sebabkan Sakit Perut atau Diare? Ketahui Faktanya!
-
Ngeluh Sakit Perut, Ternyata Balita Ini Telan 36 Magnet dan Ususnya Robek!
-
Waduh, Gadis Ini Makan Rambutnya Sendiri hingga Buatnya Sakit Perut!
-
Alami Sakit Perut Hebat, Ternyata ada Tusuk Gigi di Dalam Perut Wanita Ini!
Tugas kantong empedu adalah menyimpan empedu dan mendistribusikannya ke usus kecil untuk membantu pencernaan lemak. Namun, saat kantong empedu tersumbat atau meradang, bisa menyebabkan penyakit kandung empedu.
2. Nyeri samar di perut atas
Juru bicara American College of Emergency Physicians (ACEP) Roberts Glatter, MD mengungkapkan rasa sakit yang samar di perut atas atau pertengahan perut lalu disertai mual dan sendawa bisa mengindikasikan serangan jantung.
Selain itu, muntah yang berkaitan dengan nyeri punggung atau rahang dan sesak napas juga kondisi yang mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan segera.
3. Kram perut yang berhubungan dengan diare
Diare atau sembelit disertai dengan kram perut atau perasaan kembung dapat menandakan sindrom iritasi usus besar, menurut Dr. Singh.
Ia pun menyarankan untuk menggunakan obat yang diresepkan dokter untuk meringankan rasa sakit akibat sakit perut bersamaan dengan (irritable bowel syndrome) IBS.
Selain meresepkan obat, dokter Anda mungkin juga akan memberikan konseling tentang IBS, cara mengelola diet dan stres yang bisa memengaruhi gangguan ini.
4. Sakit perut parah secara tiba-tiba
Jika Anda mengalami ulkus peptikum atau luka di lapisan mukosa, sedang mengonsumsi NSAID (obat non-steroid anti-inflamasi), dan mengalami nyeri hebat yang tiba-tiba, perforasi (lubang pada dinding lambung) mungkin terjadi di perut Anda, kata Dr. Glatter.
Perforasi merupakan keadaan darurat karena dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius yang disebut peritonitis atau peradangan di lapisan tipis dinding perut yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur yang muncul seperti selaput sutra yang menutupi organ di perut.
Menurut Glatter, kondisi ini bisa menyebabkan syok septik yang melemahkan organ-organ dan pada akhirnya bisa menyebabkan kematian.
5. Nyeri perut kiri bawah
Nyeri perut di sisi kiri bawah semakin memburuk saat bergerak mungkin saja merupakan divertikulitis (kantong-kantong kecil di usus besar), menurut Dr. Glatter.
Menurut Glatter, hal ini bisa diobati dengan antibiotik dan beberapa pelunak feses untuk mengurangi risiko infeksi.
Namun, antibiotik sebenarnya tidak diperlukan seperti yang disarankan oleh penelitian. Dokter mungkin akan memberikan obat penghilang rasa sakit, seperti acetaminiphan dan melihat apakah itu bekerja sebelum memberikan obat yang lebih kuat.
6. Sakit perut disertai penurunan berat badan
Sakit perut yang menusuk disertai penurunan berat badan, darah dalam tinja, gejala anemina, dan riwayat kanker gastrointestinal atau penyakit radang usus dalam keluarga, menunjukkan penyakit serius seperti kanker. Hal ini menurut Grerory Sayur, MD, M.PH dan profesor kedokteran dan psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis.
Jangan diabaikan jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas. Sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Sakit Perut Akibat Virus Corona Covid-19 dan Penyakit Lain, Ini Perbedaannya!
-
Cegah Sakit Perut Saat Lebaran, Ahli Berikan Tips Makan yang Baik dan Tepat!
-
5 Penyebab Sakit Perut setelah Makan, Tak Cuma Porsi Berlebihan
-
Cara Mencegah agar Tidak Melahirkan Prematur, Inilah yang Perlu Dilakukan!
-
Telemedisin Penting, Terutama Bagi Penderita Penyakit Kronis Diabetes
-
Penderita Asma Harus Menghindari Paparan Asap Rokok, Ini Penjelasannya!
-
Jangan Diabaikan, 5 Jenis Sakit Perut Ini Bisa Jadi Tanda Kondisi Serius!
-
Gunawan Maryanto Punya Kebiasaan Telat Makan Semasa Hidup, Ini Dampaknya!
-
Sering Sakit Perut di Malam Hari? Ketahui Beberapa Penyebabnya!
-
Waspada, Lima Kebiasaan Tak Terduga Berikut Bisa Picu Penyakit Kronis