Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Prevalensi penduduk obesitas di Indonesia ternyata semakin meningkat. Dari 14,8% menjadi 21,8% dari rentang waktu 2013-2018, berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018.
"Obesitas itu kan timbunan lemaknya ada di tengah tubuh, berisiko menutupi organ-organ penting seperti jantung, ginja, pankreas, hingga paru-paru. Di mana lemaknya banyak, tandanya banyak racun yang bisa menyebabkan inflamasi, yang jika didiamkan bertahun-tahun bisa menyebabkan penyakit diabetes, jantung, hingga hipertensi dan stroke," ujar Ketua Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS beberapa waktu lalu.
Selain menyebabkan berbagai penyakit di atas, obesitas juga salah satu faktor penyebab perkembangan sel kanker.
Berdasarkan MD Anderson Cancer Center, penelitian telah menunjukkan kelebihan lemak tubuh meningkatkan risiko beberapa jenis kanker. Termasuk kolorektal, pasca-menopause payudara, rahim, esofagus, ginjal dan pankreas.
Baca Juga
-
Penggunaan HP 5 Jam per Hari Tingkatkan Risiko Obesitas, Kok Bisa?
-
Obesitas Ternyata Menular, Begini Penjelasannya Menurut Peneliti!
-
WHO: Pemberian Susu Formula pada Bayi Tingkatkan Risiko Obesitas
-
Studi Ungkap Makan Nasi Bantu Cegah Obesitas, Kok Bisa?
-
Waduh, Debu di Rumah Disebut Picu Obesitas, Kok Bisa?
Para ahli percaya peningkatan kanker sebagian besar disebabkan oleh peradangan akibat lemak viscera atau lemak yang mengelilingi organ vital.
"Masalah dengan lemak visceral yang berlebihan ini memengaruhi proses tertentu dalam tubuh. Termasuk bagaimana tubuh mengelola hormon, seperti insulin dan estrogen,” kata Karen Basen-Engquist, Ph.D.
"Semua ini dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker dengan memengaruhi bagaimana dan kapan sel membelah dan mati," lanjutnya.
Kelebihan lemak visceral akan membuat organ vital tidak memiliki banyak ruang untuk oksigen. Dan lingkungan rendah oksigen akan memicu peradangan.
Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap cedera dan penyakit. Misalnya, ketika Anda mendapatkan luka dalam, area di sekitar luka menjadi merah dan menyakitkan untuk disentuh.
Peradangan kecil di sekitar area yang terluka ini membantu perbaikan jaringan yang rusak dan membantu proses penyembuhan. Tetapi peradangan jangka panjang yang disebabkan oleh kelebihan lemak visceral dapat merusak tubuh dan meningkatkan risiko kanker.
Kanker terjadi ketika sel bereproduksi secara tidak terkendali, merusak sel di sekitarnya dan menyebabkan penyakit. Semakin banyak sel membelah dan bereproduksi, semakin tinggi risiko bahwa ada sesuatu yang salah dan tumor akan terbentuk.
Selain lemak, peradangan yang disebabkan oleh obesitas juga dapat mencegah tubuh merespons insulin dengan baik. Ini disebut dengan resistensi insulin.
Ketika tubuh tidak menanggapi insulin dengan benar, justru akan menghasilkan lebih banyak insulin untuk 'menebusnya'.
Peningkatan insulin karena resistensi insulin memicu peningkatan jumlah sel yang diproduksi, yang dapat menyebabkan kanker.
"Peningkatan insulin juga memengaruhi bagaimana hormon seperti estrogen dikendalikan," kata Basen-Engquist.
"Lebih banyak insulin dapat menyebabkan lebih banyak estrogen yang tersedia, yang meningkatkan risiko kanker."
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
7 Efek Begadang bagi Kesehatan, dari Obesitas hingga Menurunkan Konsentrasi
-
Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
-
Mikroba di Usus Berkontribusi pada Obesitas, Bagaimana Hubungannya?
-
Selain Olahraga, 1-2 Cangkir Minuman Ini Bisa Hempas Lemak Perut!
-
Kenali Buried Penis, Kondisi Mr P Tertutup Lemak
-
Ilmuwan Temukan Virus Corona Covid-19 Bisa Menyerang Jaringan Lemak
-
Minum Air Sebelum, Selama, dan Setelah Makan, Adakah Efek Sampingnya?
-
Banyak Berdiri Bantu Cegah Diabetes Tipe 2, Begini Kata Studi
-
Perut Buncit Berkaitan dengan Pikun, Kok Bisa?
-
Kaitan Risiko Penyakit Jantung dan Lemak Jenuh Bergantung Sumber Makanannya