Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Neurology menemukan orang dewasa yang bebas dari demensia tapi mengalami tekanan darah tinggi di usia 40 tahunan disebut mempunyai otak lebih kecil.
Bentuk ini berdasarkan keseluruhan volume otak, yakni saat mereka mencapai usia 70 tahunan.
Volume otak menjadi indikator umum dari kesehatan neurologis. Volume otak juga telah dipelajari untuk membantu memahami penyebab demensia atau bentuk lain dari penurunan kognitif di kalangan lansia.
Penelitian yang didanai oleh Alzheimer's Research Inggris dilakukan oleh peneliti dari University College London dan telah terbit Selasa (20/8/2019) lalu.
Baca Juga
Hasil penelitian menunjukkan, peningkatan tekanan darah antara usia 36 hingga 43 tahun yang terkait dengan volume otak yang lebih kecil, menyesuaikan dengan jenis kelamin dan faktor gaya hidup. Itu termasuk merokok atau status sosial ekonomi.
Namun, risiko yang paling signifikan dari mengecilnya volume otak ditemukan saat tekanan darah meningkat antara usia 43 dan 53 tahun. Ini juga menunjukkan risiko bisa menjadi waktu yang kritis untuk kesehatan otak jangka panjang.
Semakin cepat peningkatan tekanan darah, semakin signifikan perubahan ukuran otak dan peningkatan risiko penyakit pembuluh darah.
Selain ukuran otak yang mengecil atau menyusut, peningkatan tekanan darah selama usia pertengahan juga menyebabkan hippocampus menjadi lebih kecil pada usia 70 tahunan.
Hippocampus merupakan area otak yang berhubungan dengan pembentukan memori dan pembelajaran, kata Jonathan Schott, penulis pendamping penelitian dan profesor di Institut Neurologi Universitas College London Queen Square.
"Temuan menunjukkan, tekanan darah bahkan di usia 30 tahunan dapat memiliki efek pada kesehatan otak empat dekade kemudian," jelas dia, melansir INSIDER.
Oleh karena itu, Schott menyarankan rutin memantau tekanan darah serta intervensi guna memaksimalkan kesehatan otak. Bahkan, ia menyarankan untuk melakukannya sejak usia paruh baya.
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
Benarkah Makan Daging Sebabkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Kata Ahli!
-
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak Dialami Jemaah Haji Indonesia
-
Sereal Ternyata Bisa Memicu Tekanan Darah Tinggi, Kok Bisa?
-
Hati-hati! Parasetamol Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi, Begini Penjelasannya
-
Awas, Ini 5 Kondisi yang Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung
-
Kontrol Tekanan Darah Tinggi, Ini Jenis Daging yang Aman Dikonsumsi!
-
Ruben Onsu Sempat Dirawat di ICU Karena Darah Rendah, Ketahui Penyebabnya!
-
Jangan Minum Ibuprofen dan Obat Tekanan Darah Tinggi Bersamaan, Ahli Ungkap Risikonya!
-
Tekanan Darah Tinggi di Usia Muda Dapat Memperburuk Kesehatan Otak
-
Menjaga Tekanan Darah Pasca Lebaran, Penderita Hipertensi Bisa Terapkan Hal Ini