Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Latihan beban memang menjadi pilihan bagi yang ingin membentuk otot. Namun di samping itu, olahraga ini ternyata juga bermanfaat untuk otak lho. Hal ini dibuktikan dalam studi yang dilakukan para peneliti di Departemen Ilmu Biomedis University of Missouri.
Penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Applied Physiology pada bulan Juli ini menyoroti fungsi otak pada tikus yang menjadi sasaran latihan beban selama enam minggu.
Hewan pengerat tersebut dilaporkan telah memanjat tangga setinggi tiga kaki dengan pelet yang melekat di tubuhnya. Hewan-hewan tersebut lantas diberi Froot Loops, semacam sereal karena telah menyelesaikan tantangan.
Massa otot tikus-tikus tersebut dilaporkan berangsur-angsur meningkat sehingga menunjukkan bahwa latihan beban telah berhasil, dilaporkan The New York Times dilansir dari medical daily.
Baca Juga
-
Studi Ungkap Cuaca Panas Tingkatkan Risiko Bunuh Diri, Ini Alasannya!
-
Ayahnya Mengaku Lupa, Bayi Kembar Ini Meninggal karena Terkunci di Mobil
-
Studi: Konsumsi Ikan 2 Kali Seminggu Turunkan Risiko Kanker Usus
-
Ngeluh Sakit Perut, Ternyata Balita Ini Telan 36 Magnet dan Ususnya Robek!
-
Siti Badriah Ingin Punya Anak Kembar, Coba Lakukan Ini Saat Hubungan Seks!
Menurut kandidat PhD di University of Missouri, Columbia, Taylor Kelty, ia bersama dengan rekan-rekannya sebelumnya telah menyuntikkan tikus-tikus tersebut dengan zat intraventricular lipopolysaccharide (LPS) yang merangsang peradangan dan memicu gangguan kognitif ringan, mirip dengan demensia awal. Setengah dari kelompok tersebut lantas dibuat melakukan latihan beban.
Setelah lima minggu, ketiga kelompok tikus dalam bercobaan diletakkan dalam labirin yang diterangi dan ruangan gelap menjadi tujuan akhir mereka. Hal ini karena tikus lebih tertarik dengan tempat-tempat yang gelap.
Tiga kelompok tikus itu memiliki pencapaian yang berbeda. Kelompok pertama yang tidak diberi zat yang menyebabkan demensia, bekerja paling efisian dalam menemukan ruangan. Kelompok kedua (yang melakukan latihan beban) meskipun mengalami penurunan kognitif bisa bekerja dengan kecepatan dan akurasi yang lebih baik.
Sementara, kelompok terakhir benar-benar memiliki kinerja buruk dan tertinggal dengan yang lain.
Para ilmuan mempelajari bagaimana tikus yang melakukan latihan beban bisa menemukan ruang. Hal ini karena otak tikus-tikus ini sedang mengubah diri mereka dan memperluas neuro-plastisitas berdasarkan pada penanda genetik dan protein.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
7 Manfaat Ikan Cakalang, Bagus untuk Memperkuat Ingatan!
-
6 Makanan yang Baik untuk Otak, Berikut Rekomendasinya
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Remaja 12 Tahun Top Up Game Online Pakai Uang Sumbangan Pengobatan Kanker Sang Ayah
-
Sakit Kepala Kronis Bisa Menjadi Tanda Kanker Otak, Apa Gejala Lainnya?
-
Waspada, Polusi Udara Dapat Menyebabkan Masalah Neurologis lho!
-
Faktor Risiko Demensia, dari Tekanan Darah Hingga Terbatasnya Interaksi Sosial
-
Tekanan Darah Tinggi di Usia Muda Dapat Memperburuk Kesehatan Otak
-
Long Covid-19 Bisa Sebabkan Kabut Otak, Ahli Sarankan Konsumsi Makanan Ini!
-
Waduh, Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Penyusutan Otak 3 Kali Lebih Cepat!