Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Ponsel dikatakan 18 kali lebih kotor dari toilet umum. Ini ditunjukkan oleh sebuah perangkat berdaya cahaya UV yang dapat membunuh kuman.
Sebab, pada sebuah ponsel bisa terdapat lebih banyak bakteri daripada gagang pintu. Ini adalah benda paling kotor.
Melansir Bustle, setidaknya ada beberapa bakteri seperti Golden Staph atau Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan infeksi kulit. Selain itu ada candida yang menyebabkan infeksi ragi, influenza hingga Streptococcus.
Dalam sebuah penelitian lain, melansir Helathline, peneliti Universitas Oregon menguji jari telunjuk dan ibu jari dari 17 subjek bersama dengan ponsel layar sentuh mereka.
Baca Juga
-
Kondisioner hingga Ponsel, 5 Hal Ini Bisa Berdampak Buruk pada Kulit
-
Main Ponsel Siang Malam, Bocah 13 Tahun Ini Idap Gangguan Kesehatan Mental
-
Peneliti Ungkap Ponsel 7 Kali Lebih Kotor dari Kloset Toilet, Ini Alasannya
-
Penelitian Ungkap Kelamaan Main Ponsel Bisa Ubah Struktur Tengkorak
-
Mandi Sambil Main Ponsel yang Diisi Daya, Gadis 14 Tahun Ini Meninggal
Peneliti menemukan 82% bakteri saling bercampur antara jenis bakteri paling umum ditemukan pada jari peserta dan pada ponsel mereka.
Selain itu, bakteri lebih banyak ditemukan pada ponsel wanita daripada ponsel pria.
Dari 7000 lebih bakteri yang diidentifikasi oleh para peneliti, yang paling umum adalah dalam keluarga Streptococcus, Staphylococcus, dan Corynebacterium. Bakteri ini biasanya ditemukan di mulut manusia dan di kulit.
Lebih penting lagi, pengujian ponsel di rumah sakit untuk menemukan bakteri berbahaya seperti Staphylococcus aureus (MRSA) yang resisten-methicillin dan Clostridium difficile (C. diff) dapat memberikan 'peringatan' terlebih dahulu kepada dokter tentang pasien dan petugas kesehatan yang mungkin terpapar patogen ini.
Menguji ponsel untuk menemukan bakteri berbahaya juga dapat berguna dalam (menangani) kasus kemungkinan terpaparnya patogen, seperti yang terjadi pada dua minggu lalu ketika lebih dari 80 karyawan di laboratorium CDC secara tidak sengaja terpapar virus anthrax yang mematikan.
Jika virus tersebut juga ditemukan pada ponsel petugas laboratorium, hal itu hanya menunjukkan bahwa mereka telah menyentuh atau menghirup virus itu sebelumnya.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Harus Seberapa Sering Mencuci Handuk? Ternyata Ini Lho Anjurannya
-
Mengenal Virus Marburg: Gejala, Penyebab hingga Cara Penularan
-
Botol Minum Kamu Jarang Dicuci? Hati-hati Jadi Sarang Bakteri Berbahaya!
-
Mengenal 4 Jalur Penularan HIV, Penyakit yang Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung
-
Menginfeksi 400 Lebih Mahasiswa Bandung, Ini Mitos yang Masih Dipercaya Tentang HIV
-
Penelitian Temuan Virus Cacar Monyet Bisa Bertahan Hidup di Permukaan
-
Makanan dan Minuman Ini Sangat Bagus untuk Penderita Demam Berdarah, Apa Saja?
-
Bakteri Pada Tinja Orang Sehat Bisa Bantu Obati Diabetes, Ini Temuan Peneliti!
-
Infeksi Cacar Monyet 100 Kali Lebih Menyakitkan Daripada Covid-19, Ini Pengakuan Penyintas!
-
Bakteri Penyebab Penyakit Langka Ditemukan di Teluk Mississippi, Kenali Tanda-tandanya!