Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Pola makan dan olahraga teratur penting saat sedang menjalani program penurunan berat badan. Namun, waktu dan kualitas tidur juga tak bisa diabaikan karena hal ini ternyata sangat berpengaruh.
Dilansir dari timesofindia, menurut Pusat Kesehatan dan Kinerja Manusia, salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan orang ketika hendak menurunkan berat badan adalah kurang tidur.
Padahal menurut National Sleep Foundation, saat tidur, tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri dengan cara melepas hormon pertumbuhan. Hormon-hormon tersebut merangsang otot, sintetis protein, dan proses pemecahan lemak yang disebut lipolisis. Jadi, tak tidur nyenyak berarti tidak mendapat manfaat maksimal dari proses ini.
Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa tidur hanya empat hingga lima jam per hari bisa menyebabkan obesitas. Sehingga tidur yang cukup dan berkualitas bisa membantu dalam penurunkan berat badan.
Baca Juga
-
Benarkah Testosteron Tinggi Bisa Sebabkan Kanker Prostat?
-
Arswendo Atmowiloto Sakit Kanker Prostat, Ketahui Penyebab dan Gejalanya
-
Anak Malas Minum Air Putih? Tenang Ini 5 Cara untuk Mengatasinya!
-
Manfaat Mengunyah Makanan Perlahan, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
-
Bukan Hanya Melepas Stres, Liburan Ternyata Baik untuk Kesehatan Jantung
Disarankan untuk tidur sekitar 7 hingga 9 jam per hari untuk memastikan tubuh diperbaiki dengan benar dan bisa mencegah obesitas. Tak hanya membantu menurunkan berat badan, tidur berkualitas juga membuat orang bangun dengan segar.
Studi lain, yaitu dari American Journal of Clinical Nutrition mengungkapkan bahwa orang yang tidur dengan nyenyak, pengeluaran energi istirahat mereka lebih dari yang tidak tidur nyenyak.
Orang-orang yang tidurnya berkualitas juga bisa kehilangan 20 persen lebih banyak kalori setelah makan dibandingkan yang kurang tidur.
Bahkan ketika Anda mengonsumsi jumlah kalori yang direkomendasikan oleh ahli gizi, tetapi tidak tidur dengan benar maka penurunan lemaknya tidak akan sebanyak orang yang tidur lebih baik.
Sebuah studi yang dilakukan di University of Chicago semakin menguatkan hal ini. Dalam studi itu, peneliti membagi peserta ke dalam dua kelompok. Mereka diminta mengonsumsi jumlah kalori yang sama, tetapi satu kelompok tidur selama 8,5 jam, sementara yang lain hanya tidur 5,5 jam.
Kelompok yang tidur lebih lama kehilangan lebih banyak berat badan pada akhir bulan dibanding mereka yang kurang tidur.
Selain itu, kurang tidur juga bisa menurunkan kadar leptin atau hormon kenyang sehingga membuat tubuh membutuhkan lebih banyak karbohidrat yang mengarah pada kenaikan berat badan.
Tidur yang tepat bisa meningkatkan aktivitas fisik, sementara tidur yang kurang bisa menyebabkan kelelahan di siang hari. Kelelahan ini bisa membuat Anda kurang termotivasi untuk berolahraga atau akan menyerah pada sesi latihan awal.
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
5 Fakta Menarik Olahraga Pole Dance yang Dilakukan Azizah Salsha
-
5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
-
3 Manfaat Pilates, Olahraga yang Rutin Dilakukan Bunga Citra Lestari
-
Benarkah Suplemen Penurun Berat Badan Tidak Efektif? Begini Kata Ahli Gizi
-
Benarkah Suplemen Penurun Berat Badan Tidak Efektif? Begini Kata Ahli Gizi
-
Terobsesi Sehat, Mahasiswa Kedokteran Idap Anoreksia dan Berat Badan Hanya 30 Kg!
-
Berat Badan Baby Moana 2,5 Kilogram Saat Lahir, Mungkinkan Faktor Genetik?
-
Berat Badan Anak Ria Ricis 2,5 Kilogram Saat Lahir, Benarkah Tergolong Rendah?
-
Cara Menjaga Berat Badan Setelah Operasi Bariatrik, Pembedahan yang Dijalani Melly Goeslaw
-
Melly Goeslaw Bahagia Setelah Operasi Bariatrik, Bisakah Berat Badannya Naik Lagi?