Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Nyamuk ternyata lebih tertarik pada golongan darah tertentu daripada yang lainnya.
Sebuah studi menemukan, orang dengan golongan darah O lebih menarik bagi nyamuk daripada golongan darah lainnya, baik A, B maupun AB.
Dalam sebuah studi dari Perpustakaan Kedokteran Nasional AS, nyamuk mendarat pada orang dengan darah tipe O dua kali lebih banyak daripada orang dengan darah tipe A.
Orang dengan darah tipe AB paling sedikit digigit, sementara orang dengan darah tipe B menduduki peringkat 3 sebelum AB, melansir ABC13.com.
Baca Juga
-
Perkuat Permodalan, 20,5 Juta Saham Baru Diterbitkan Arkadia Digital Media
-
Keriput Bisa Disebabkan oleh Posisi Tidur, Benarkah?
-
Studi Ungkap Kecanduan Kopi Ternyata Ada Manfaatnya
-
Gara-gara Gigitan Nyamuk, Bocah 7 Tahun Ini Alami Kejang dan Hilang Ingatan
-
Hebat, Tirai Pintar Ini Bisa Mengusir dan Membunuh Nyamuk
-
Peneliti Gunakan Obat Diet untuk Cegah Infeksi Penyakit dari Nyamuk
Tetapi, golongan darah bukan satu-satunya faktor yang berkaitan dengan nyamuk. Metabolisme dan genetika juga berperan.
Zat di dalam keringat ternyata juga dapat menarik perhatian nyamuk daripada orang yang tidak berkeringat.
"Zat, seperti amonia dan asam laktat, yang ditemukan dalam keringat diketahui menarik nyamuk," kata Dr. Baumann-Blackmore, MD, UnityPoint Health.
“Orang dengan suhu tubuh lebih tinggi, karena faktor genetika, olahraga, demam atau kehamilan, juga menarik mereka. Mengenakan pakaian hitam, biru tua atau merah juga bisa membuat Anda menjadi magnet nyamuk," sambungnya, dikutip dari Unitypoint.org.
Satu studi bahkan menunjukkan bahwa nyamuk tertarik pada orang yang minum minuman beralkohol dan ini terlepas dari faktor-faktor di atas.
Untuk menghindarinya, Anda dapat menggunakan obat anti-nyamuk. tetapi tidak semuanya berhasil.
Menurut American Mosquito Control Association, obat anti-nyamuk yang mengandung DEET tetap merupakan bentuk pencegahan yang paling direkomendasikan.
“Saya merekomendasikan produk yang mengandung 10-30 persen DEET. Obat anti-nyamuk ini dapat digunakan pada anak usia 2 bulan ke atas. Produk dengan DEET 10 persen memberikan perlindungan selama sekitar dua jam, sementara 30 persen produk bertahan hingga lima jam. Anti-nyamuk lain dengan bahan aktif picaridin juga efektif," jelas Dr. Baumann-Blackmore.
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat karena Kista, Masih Adakah Peluang Hamil di Kondisi Ini?
-
Aktor Drakor Cha Chung Wa Hamil di Usia 43 Tahun, Ketahui Apa Saja Risikonya
-
Orangtua Jangan Sepelekan Susah Makan pada Anak, Bisa Pengaruhi Respons Imun Lho
-
Benarkah Aborsi Bikin Wanita Gangguan Mental? Ini Faktanya Menurut Penelitian
-
Ibu Hamil Ini Alami Gatal yang Tak Tertahankan, Ternyata Penyakit Cukup Berbahaya
-
Diduga Terinfeksi Bakteri Listeria dari Bayam, Janin Wanita Ini Lahir Mati
-
Olahraga Ini Sangat Direkomendasikan untuk Ibu Hamil, dari Pilates hingga Berenang
-
Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Lagi Setelah Keguguran?
-
Golongan Darah Pengaruhi Kondisi Kesehatan Jantung, Siapa yang Paling Berisiko?
-
Ferry Irawan dan Venna Melinda Ingin Punya Anak Lagi, Amankah Hamil Usia 50 Tahun?