Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) George Toisutta tutup usia pada Rabu (12/6/2019) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Kabar duka tersebut diunggah oleh mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo lalu lewat akun Instagramnya.
"Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun. Duka yang sangat mendalam menyertai kepergian almarhum Jenderal TNI (Purn) George Toisutta menghadap Sang Khalik pada hari ini. Beliau adalah atasan, senior, guru dan pelatih saya. Semoga almarhum husnul khotimah dan diberikan tempat yang mulia disisi Allah SWT. Aamiin," tulis Gatot Nurmantyo di akun Instagram-nya yang dikutip Suara.com.
George Toisutta sempat menjalani perawatan medis akibat menderita kanker usus. Kanker usus seperti yang dialami oleh George Toisutta merupakan penyakit mematikan yang menjadi salah satu penyebab kematian utama, baik pada perempuan atau laki-laki.
Namun sebenarnya, penyakit ini bisa dicegah atau diobati. Seperti yang diungkapkan oleh Dr. Ari Fahrial Syam, Akademisi dan Praktisi Klinis, jika kanker ditemukan lebih dini, akan semakin baik prognosisnya.
Baca Juga
-
Ingin Selamatkan Ayahnya, Bocah Ini Makan 5 Kali Sehari Agar Gemuk
-
Diungkap Peneliti, Ini Makanan yang Paling Disukai Setelah Berhubungan Seks
-
Berhubungan Intim Setiap Hari, Ini Dampaknya pada Sperma!
-
Sering Merasa Ngantuk di Pagi Hari? Waspada Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius
-
Siapa Sangka, Punya Banyak Teman Justru Bikin Kesuburan Wanita Menurun
Ia mengungkapkan, saat kanker ditemukan masih stadium awal, pasien memiliki harapan hidup 5 tahun mencapai 92 persen, sebaliknya jika ditemukan saat stasium lanjut maka harapan hidup 5 tahunnya hanya 12 persen.
Dr. Ari membenarkan faktor genetik bisa menjadi salah satu faktor risiko kanker usus. "Faktor genetik berupa riwayat kanker atau polip usus pada keluarga, riwayat penyakit radang usus kronis (inflammatory bowel disease/IBD), riwayat penyakit kencing manis atau diebetes mellitus merupakan faktor risiko yang juga harus diantisipasi," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Namun, menurutnya gaya hidup merupakan salah satu penyebab utama. "Dalam praktik saya sehari-hari, kasus kanker usus sudah umum ditemukan saat ini bahkan kasus-kasus baru ditemukan pada usia yang lebih muda," ungkapnya.
Berdasarkan berbagai penelitian, lanjutnya, gaya hidup seperti diet tinggi daging merah, daging olahan, serta kurangnya asupan sayur dan buah. Selain itu, rokok juga bisa menjadi faktor risiko kanker usus, baik perokok aktif atau pasif. Sehingga Anda yang merupakan perokok pasif perlu waspada.
"Beberapa kasus kanker usus yang saya temukan bukan pada perokok, tapi orang terdekat dan sekitarnya merokok sehingga mereka yang terkena kanker usus besar tersebut merupakan perokok pasisf," ujarnya.
Bukan itu saja, kegemukan, kurang bergerak, peminum alkohol juga termasuk faktor risiko kanker usus. Dr. Ari juga menyarankan orang yang berusia 50 tahun ke atas untuk melakukan skrining karena umur juga termasuk dalam faktor risiko kanker usus.
Ia menjelaskan beberapa gejala kanker usus yang perlu diwaspadai, di antaranya adalah buang air besar (BAB) berdarah, pola defekasi (BAB, -red) yang berubah, misalnya mudah diare atau sembelit secara bergantian, sakit perut berulang, berat badan turun, pucat tanpa sebab yang jelas, ada benjolan yang teraba di perut merupakan gejala kanker usus besar.
Di samping gejala di atas, pemeriksaan kolonoskopi dan biopsi juga perlu dilakukan untuk mengetahui secara pasti.
"Akhirnya kenali faktor risiko, kontrol ke dokter jika mempunyai faktor risiko, kenali gejala, dan segera berobat ke dokter. Selalu menjaga agar tetap melakukan gaya hidup sehat," pungkasnya.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Merokok Setelah Makan Meningkatkan Risiko Kanker Usus Dua Kali Lipat
-
Jangan Diabaikan, 5 Jenis Sakit Perut Ini Bisa Jadi Tanda Kondisi Serius!
-
Gejala Kanker Usus, Waspadai Bintik-bintik Merah Pada Bokong!
-
Nurul Qomar Idap Kanker Usus Stadium 4, Seberapa Peluang Sembuhnya?
-
Komedian Nurul Qomar Kanker Usus Stadium 4C, Kenali Gejalanya!
-
Konsumsi Makanan Tinggi Lemak Malah Bikin Sel Kanker Sulit Terdeteksi
-
Kanker Usus Bisa Dicegah, Konsumsi 5 Makanan Ini Bisa Membantu
-
Sering Konsumsi Yogurt Bisa Mengurangi Risiko Kanker Usus di Masa Depan!
-
Ingat, Sering Menahan Buang Air Besar Berisiko Sebabkan Masalah Kesehatan!
-
Diidap Chadwick Boseman, Ketahui Penyebab & Faktor Risiko Kanker Usus Besar