Rabu, 01 Mei 2024
Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni : Rabu, 12 Juni 2019 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Sebuah studi baru dalam jurnal Environmental Science and Technology dilansir dari National Geographic US menyatakan manusia mengonsumsi hingga 52 ribu partikel mikroplastik per tahun.

Jumlah itu belum termasuk partikel mikroplastik yang dihirup manusia yang mencapai lebih dari 74 ribu per tahun.

Partikel mikroplastik adalah potongan plastik yang lebih kecil dari 5 milimeter. Tetapi, masih banyak yang lebih kecil dari itu dan hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop.

Studi ini pun melakukan penelitian mengenai mikroplastik yang ditemukan dalam bir, garam, makanan laut, gula, alkohol dan madu.

Hasilnya partikel mikroplastik yang ada di dalam makanan mencapai 15 persen dari kalori yang dikonsumsi rata-rata orang.

Ilustrasi air kemasan dalam botol plastik. (shutterstock)

Peneliti juga meninjau jumlah partikel mikroplastik yang terdapat dalam air dan udara sekitar. Mereka menemukan air kran mengandung 4 ribu partikel mikroplastik.

Sedangkan orang yang mungkin sering minum air kemasan setidaknya telah menelan 90 ribu partikel mikroplastik.

Dalam kondisi ini para ilmuwan masih belum yakin partikel mikroplastik tersebut memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia atau tidak.

Namun, studi dari King's College di London beranggapan bahwa partikel mikroplastik yang menumpuk bisa menjadi racun yang merusak sistem kekebalan tubuh dan keseimbangan usus manusia.

Salah satu cara untuk melindungi diri dari kondisi tersebut dengan mengubah gaya hidup. Contohnya berhenti minum air kemasan dan jangan menggunakan tempat minum berbahan dasar plastik.

Karena kondisi ini bisa saja terjadi karena polusi udara akibat penggunaan plastik yang terlalu tinggi lalu berdampak pada kesehatan diri sendiri.

BACA SELANJUTNYA

Dampak Lain Pembakaran Sampah Plastik: Bisa Mencemari Udara!