Jum'at, 19 April 2024
Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah : Rabu, 12 Juni 2019 | 12:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Beberapa orang suka mengonsumsi serangga, seperti belalang goreng. Namun, tak sedikit pula yang menghindarinya. 

Ada lebih dari 2.000 spesies serangga yang dapat dimakan.  Serangga tersebut dinilai bisa menjadi makanan alternatif karena tingginya kadar protein dan nutrisi lainnya. Bahkan, menurut itv.com , belalang kering bisa disimpan selama satu tahun.

Para peneliti mengatakan, serangga seperti tawon dan belalang yang kaya akan protein, beberapa mineral dan lebih rendah kolesterol daripada daging sapi atau babi.

Dalam penelitian yang dilakukan di Universitas Otonomi Nasional Meksiko ini menunjukkan belalang mengandung 20 gram protein dan hanya 6 gram lemak per 100 gram.

Serangga lainnya, semut api terutama, mengandung 13,9 gram protein dan 3,5 gram lemak. Lalu, jangkrik adalah sumber zat besi, seng dan kalsium.

Belalang goreng. (Shutterstock)

David George Gordon, seorang naturalis dan penulis yang tinggal di Seattle, mengatakan, "Serangga adalah hewan paling berharga, kurang dimanfaatkan, dan lezat di dunia."

Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 2013 mengatakan praktik konsumsi serangga ini disebut dengan entomophagy.

Itulah mengapa peneliti yang terlibat dalam pembuatan laporan FAO tentang entomophagy menyarankan orang-orang, terutama orang Barat, untuk mengonsumsi serangga.

Mereka mengatakan, entomophagy kemungkinan adalah cara terbaik untuk memerangi obesitas dan penyakit terkaitnya, dilansir dari Medical News Today.

Manfaat entomophagy tidak berhenti pada penurunan berat badan. PBB mengatakan makan serangga dapat membantu memerangi malnutrisi , yang tersebar luas di negara-negara berkembang.

Selain sebagai sumber lemak dan protein sehat yang sangat baik, serangga ada di mana-mana, yang berarti mereka adalah sumber makanan yang sangat mudah diakses dan murah.

Sebuah fakta yang benar-benar dapat memberi manfaat bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana kekurangan gizi biasa terjadi.

BACA SELANJUTNYA

Baru Menikah, Wanita Ini Dikasari Suaminya karena Alami Vaginal Septum