Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Beberapa orang suka mengonsumsi serangga, seperti belalang goreng. Namun, tak sedikit pula yang menghindarinya.
Ada lebih dari 2.000 spesies serangga yang dapat dimakan. Serangga tersebut dinilai bisa menjadi makanan alternatif karena tingginya kadar protein dan nutrisi lainnya. Bahkan, menurut itv.com , belalang kering bisa disimpan selama satu tahun.
Para peneliti mengatakan, serangga seperti tawon dan belalang yang kaya akan protein, beberapa mineral dan lebih rendah kolesterol daripada daging sapi atau babi.
Dalam penelitian yang dilakukan di Universitas Otonomi Nasional Meksiko ini menunjukkan belalang mengandung 20 gram protein dan hanya 6 gram lemak per 100 gram.
Baca Juga
-
Selain Hubungan Seks, 5 Hal Ini Juga Tingkatkan Risiko Kanker Serviks
-
Barbie Kumalasari Suka Hubungan Seks Selama 3 Jam, Normalkah?
-
Jus Nanas hingga Tomat, Minuman Ini Ampuh Atasi Tekanan Darah Tinggi
-
Bukan Disebabkan oleh Gula, Ini Hal yang Bisa 'Membunuh' Pasien Diabetes
-
Keseringan Main HP, Anak Dua Tahun Ini Alami Rabun Jauh
Serangga lainnya, semut api terutama, mengandung 13,9 gram protein dan 3,5 gram lemak. Lalu, jangkrik adalah sumber zat besi, seng dan kalsium.
David George Gordon, seorang naturalis dan penulis yang tinggal di Seattle, mengatakan, "Serangga adalah hewan paling berharga, kurang dimanfaatkan, dan lezat di dunia."
Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 2013 mengatakan praktik konsumsi serangga ini disebut dengan entomophagy.
Itulah mengapa peneliti yang terlibat dalam pembuatan laporan FAO tentang entomophagy menyarankan orang-orang, terutama orang Barat, untuk mengonsumsi serangga.
Mereka mengatakan, entomophagy kemungkinan adalah cara terbaik untuk memerangi obesitas dan penyakit terkaitnya, dilansir dari Medical News Today.
Manfaat entomophagy tidak berhenti pada penurunan berat badan. PBB mengatakan makan serangga dapat membantu memerangi malnutrisi , yang tersebar luas di negara-negara berkembang.
Selain sebagai sumber lemak dan protein sehat yang sangat baik, serangga ada di mana-mana, yang berarti mereka adalah sumber makanan yang sangat mudah diakses dan murah.
Sebuah fakta yang benar-benar dapat memberi manfaat bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana kekurangan gizi biasa terjadi.
Terkini
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
- Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
- 5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok Termasuk
- Daftar Sayuran yang Baik untuk Menjaga Gula Darah Tetap Stabil, Terong Termasuk?
Berita Terkait
-
Kemasukan Serangga Besar, Pria Ini Merasakan Telinga Berdengung
-
Termasuk Belalang, 4 Makanan Unik Ini Baik untuk Kesehatan, Berani Coba?
-
Bisa Mengancam Jiwa! Waspada 4 Serangga Ini Berbahaya bagi Kesehatan
-
Dikira Gigitan Serangga, Benjolan di Kaki Pria Ini Ternyata Tanda Kanker
-
Tanpa Semprotan, Ini 5 Tahap Mudah Usir Nyamuk dari Rumah!
-
Lulu Tobing Beruntusan karena Stres, Ini Pengaruh Stres pada Kulit Wajah!
-
Berhenti Konsumsi Daging, Pria Ini Campurkan Semua Makanan dengan Serangga
-
Wanita Ini Turukan Berat Badan 126 Kg Demi Menjadi 'Contoh Ibu yang Sehat'
-
Ketahui Manfaat Kunyit untuk Anak Penderita Kanker Tulang
-
Baru Menikah, Wanita Ini Dikasari Suaminya karena Alami Vaginal Septum