Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Lontong menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia. Biasanya disajikan bersama menu pendamping lainnya. Hidangan ini juga kerap ada saat lebaran.
Biasa dibuat dengan membungkus nasi atau ketan menggunakan daun pisang, kekinian penggunaan plastik untuk membungkus lontong pun mulai marak dilakukan.
Ahli gizi Leona Victoria Djajadi, MND, mengatakan memasak lontong menggunakan nasi sejatinya tidak akan mengurangi nilai gizi. Hanya saja, ada faktor keamanan yang harus diperhatikan.
"Mengurangi nilai gizi tidak. Tapi yang dikhawatirkan plastiknya bukan yang khusus tahan panas tinggi dan bisa untuk memasak, sehingga ada mikropartikelnya yang luntur ke makanan," urai Victoria, saat berbincang dengan Suara.com.
Baca Juga
-
Alami Gangguan Pencernaan dan Sering Begadang, Pria Ini Tiba-tiba Koma
-
Idap Endometriosis, Penyakit Wanita Ini Baru Didiagnosis 16 Tahun Kemudian
-
Terang-terangan, Emilia Clarke Bongkar Kondisi Kesehatannya Selama Ini
-
Ibu Hamil Lebih Disarankan Tidur Menyamping, Mengapa?
-
5 Masalah Pencernaan Ini Ganggu Upaya Turunkan Berat Badan, Kamu perlu Tahu
Dikatakan Victoria, risiko mikropartikel plastik yang masuk ke makanan ini beragam. Dalam tahap rendah, pengaruhnya mungkin tidak akan berarti. Tapi dalam tahap tinggi, bisa menyebabkan bahaya hingga berbagai macam penyakit.
"Ya seperti logam berat saja, kalau bertumpuk di dalam tubuh bisa menyebabkan penyakit," papar ahli gizi dan nutrisi lulusan University of Sydney, Australia ini.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam pengumumannya mengatakan penggunaan plastik untuk memasak lontong dibolehkan, asalkan plastik yang digunakan memiliki daya tahan panas yang tinggi.
Pada umumnya plastik yang tersedia di pasaran terbuat dari bahan baku Low Density Polyethylene (LDPE), Linear Low Density Polyethylene (LLDPE), High Density Polyethylene (HDPE), Polypropylene (PP), dan Oriented Poly Propylene (OPP).
Masing-masing jenis plastik tersebut memiliki sifat yang berbeda-beda, seperti titik leleh, kelenturan, kejernihan, ketahanan terhadap suhu, dan lain-lain.
Berdasarkan sifat tersebut, terdapat beberapa jenis plastik yang titik leleh dan titik melunak (softening point) tinggi (di atas 100°C), yaitu plastik jenis LLDPE, HDPE, PP, dan OPP. Dengan demikian, plastik jenis tersebut relatif aman jika digunakan pada suhu tinggi untuk memasak, termasuk untuk digunakan dalam pembuatan lontong.
Sementara, untuk kantong plastik LDPE memiliki titik melunak yang rendah, yaitu pada suhu 83 - 98 derajat celsius, sehingga disarankan hanya digunakan untuk penyimpanan atau proses pemasakan di bawah suhu tersebut.
Meski demikian, jenis plastik ini dapat digunakan untuk penyimpanan beku hingga suhu -50°C, namun tidak sesuai untuk bahan pangan berlemak. Berbagai jenis plastik pada dasarnya bersifat inert (tidak mudah bereaksi) dan tidak menimbulkan bahaya terhadap kesehatan. Akan tetapi, adanya bahan-bahan tambahan (additive) seperti pelicin, antioksidan, pewarna, dan sebagainya dalam proses pembuatan plastik, berisiko terhadap kesehatan.
Sangat sulit membedakan jenis plastik secara kasat mata. Untuk itu, BPOM menyarankan agar produsen lontong mengurangi penggunaan plastik, jika tidak yakin atas bahan baku yang digunakan. (Suara.com/M. Reza Sulaiman)
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
-
Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
-
5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
-
Cegah Sakit Perut Saat Lebaran, Ahli Berikan Tips Makan yang Baik dan Tepat!
-
Jelang Lebaran, Ini 5 Tips Sehat Rayakan Idul Fitri Bagi Penderita Diabetes!
-
Vaksin Covid-19 Butuh Waktu untuk Bentuk Antibodi, Ahli: Jangan Suntik Mepet Mudik!
-
5 Minuman Bikin Gula Darah Naik saat Lebaran, Batasi Konsumsinya Ya!
-
Menjaga Tekanan Darah Pasca Lebaran, Penderita Hipertensi Bisa Terapkan Hal Ini
-
Jelang Hari Raya Idulfitri 2021, Ini 7 Tips Jaga Tubuh Tetap Sehat!
-
Mudah Dilakukan, Begini 3 Cara Sehat Memanaskan Makanan Sisa Lebaran