Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Bulan puasa membuat pola makan umat Muslim berubah. Nah secara otomatis ritual minum obat pun turut terpengaruh. Pertanyaannya Bagaimana cara kita meminum obat agar efek terapi jadi optimal?
Dilansir Suara.com dari akun Instagram @Gemacermat, di bawah Direktorat Pelayanan Kefarmasian, Ditjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, saat berpuasa, penggunaan obat yang terpengaruh adalah obat minum atau oral. Karena saat sedang berpuasa, otomatis pasien tidak bisa minum obat.
Sedangkan durasi waktu minum obat akan mempengaruhi efek terapi yang dihasilkan. Jadi jangan sembarangan mengubah waktu minum obat tanpa konsultasi dengan dokter dan atau apoteker Anda.
"Jika ada pilihan obat yang dapat diminum hanya 1 atau 2 kali sehari, mintalah pada dokter untuk diresepkan obat jenis tersebut. Sehingga dapat diminum pada saat sahur atau berbuka, jika harus diminum 1 kali sehari. Atau diminum saat sahur dan berbuka, jika harus diminum 2 kali sehari," bunyi imbauan akun Instagram @gemacermat.
Baca Juga
-
Lemas karena Tidak Sahur? Ini 8 Tips Agar Badan Tetap Segar dan Bugar
-
Baru Lahir, Bayi Ini Punya 2 Gigi yang Tumbuh Sempurna, Ini Langkah Dokter
-
Saat Puasa, Ini Perubahan yang Akan Terjadi di Tubuh
-
Sebelum Meninggal Dunia, Tubuh Keluarkan Bau Aneh Tanda-tanda Kematian
-
Raditya Dika Potong Ari-Ari Anaknya setelah 2 Jam, Ternyata Ini Manfaatnya
Anda juga sebaiknya menanyakan pada apoteker waktu terbaik untuk minum obat tersebut, apakah pagi yakni saat sahur atau malam hari ketika berbuka. Obat idealnya digunakan dengan rentang waktu yang sama. Terutama untuk antibiotik yang efeknya sangat tergantung dengan kadar dalam darah. Misalnya 3 kali sehari artinya setiap 8 jam atau 4 kali sehari setiap 6 jam. Namun hal ini tidak bisa dilakukan saat berpuasa.
"Sebaiknya memang menggunakan obat yang durasinya lebih panjang. Misalnya obat antihipertensi kaptopril yang digunakan 3 kali sehari, dapat diganti lisinopril yang digunakan 2 kali sehari saja, yaitu setiap 12 jam. Tentu saja penggantian ini harus dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter," ungkap akun tersebut.
Bagaimana jika tidak ada pilihan penggantinya?
Untuk obat yang hanya bisa digunakan 3 kali sehari dapat diminum setiap 5 jam, yaitu pada saat sahur (4.30), berbuka (18.30) dan menjelang tidur (23.30).
Bagaimana jika obat diresepkan 4 kali sehari?
Penggunaan obat 4 kali sehari tidak dianjurkan saat berpuasa, terutama antibiotik, karena akan memengaruhi kadar obat. Obat yang seharusnya digunakan setiap 6 jam, menjadi hanya setiap 3 jam. Itu sebabnya Anda harus mengonsultasikan lebih dulu dengan Apoteker, sebelum menggunakan obat saat berpuasa.
Apakah diminum sebelum atau sesudah makan? Hal ini juga harus diperhatikan dalam menggunakan obat saat puasa. Karena ada obat tertentu yang dipengaruhi oleh adanya makanan di dalam lambung.
Bagaimana jika ada obat yang harus diminum sesudah makan menjelang tidur? Maka cukup dengan makan roti atau makanan lain yang dapat mengisi lambung. Jika obat tidak harus diminum sebelum atau sesudah makan, maka tidak menjadi masalah, tidak harus memperhatikan jadwal makan besar. Cemilan ringan juga dibolehkan.
Akun @gemacermat juga menegaskan bahwa tidak semua obat dapat membatalkan puasa yaitu obat dalam bentuk yang tidak diminum melalui mulut dan masuk saluran cerna. Beberapa jenis obat yang tidak membatalkan puasa antara lain:
1. Obat yang diserap melalui kulit contoh krim, salep, gel, dan plester.
2. Obat yang diselipkan di bawah lidah. Contoh nitrogliserin untuk kondisi angina pektoris.
3. Obat yang disuntikkan baik melalui kulit, otot, sendi dan vena. Kecuali pemberian makanan melalui intravena.
4. Obat tetes mata, hidung atau telinga.
5. Obat kumur sejauh tidak tertelan.
6. Obas asma berbentuk inhaler.
7. Pemberian gas oksigen dan anestesi.
8. Suppositoria atau obat yang digunakan melalui anus. (Suara.com/Firsta Nodia)
Terkini
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
- Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
Berita Terkait
-
5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
-
Bau Mulut saat Puasa? 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
-
Terus Sembelit saat Puasa? Coba Ikuti Tips Ini agar BAB Lancar
-
Agar Efek Tetap Optimal, Bagaimana Aturan Minum Obat saat Puasa yang Tepat?
-
Mie Instan Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sahur, Ini Lho Alasannya
-
Tak Perlu Takut, Puasa Justru Bisa Redakan Maag dan GERD
-
Kontrol Behel di Bulan Ramadan, Apakah Bikin Puasa Batal?
-
Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter
-
Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama, Ini 5 Rekomendasi Menu Sahur yang Bernutrisi
-
Biar Puasa Lancar, Ikuti 5 Tips Menghindari Asam Lambung Naik Berikut