Kamis, 18 April 2024
Galih Priatmojo | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana : Senin, 06 Mei 2019 | 10:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Dr Walid Abdul-Hamid, Direktur Klinis dan Psikiater Konsultan di Priory Wellbeing Centre Dubai, mengungkapkan bahwa Ramadan memiliki dampak positif tak hanya bagi kesehatan fisik, tetapi juga mental.

Walid menyebutkan, seperti yang sudah diketahui, berpuasa bukan hanya soal menahan lapar.

Dikutip dari situs resmi The Priory Wellbeing Centre Dubai, selama Bulan Suci, umat Muslim juga menghindari ucapan berbahaya seperti berbicara dengan cara yang tidak sopan atau tidak senonoh, dan juga menghindari tindakan negatif seperti bertengkar.

Sepanjang Ramadan, umat Muslim juga akan lebih banyak beramal.

Kesehatan mental. (pixabay/Wokandapix)

Penelitian menunjukkan, tindakan amal semacam itu dapat meningkatkan endorfin, zat kimia otak yang membuat orang merasa senang.

Disebutkan, gaya hidup sosial seperti aktif beramal dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan membantu kita memerangi perasaan kesepian dan isolasi.

Emosi positif yang kita rasakan saat beramal juga dapat membantu menghilangkan stres dan melepaskan diri dari perasaan negatif seperti amarah.

Tak hanya itu, Ramadan juga menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk meninggalkan kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, narkoba, atau penggunaan internet yang berlebihan.

BACA SELANJUTNYA

Takut ASI Berkurang Drastis saat Puasa? Begini Kata Dokter