Jum'at, 19 April 2024
Vika Widiastuti | Shevinna Putti Anggraeni : Rabu, 17 April 2019 | 07:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Selama ini jahe termasuk bumbu dapur yang dianggap bisa menjadi obat tradisional mengatasi berbagai jenis penyakit. Nyatanya, jahe tetap memiliki efek samping jika dikonsumsi oleh orang dengan kondisi tertentu.

Jangankan dikonsumsi oleh orang dengan kondisi tertentu, jahe juga bisa memberikan efek tak menyenangkan jika dikonsumsi secara berlebih baik sebagai obat tradisional, makanan maupun minuman.

Melansir dari curejoy.com, ahli herbal menyarankan untuk tidak mengonsumsi jahe lebih dari 4 gram sehari. Karena mengonsumsi jahe terlalu banyak bisa menimbulkan rasa mulas, perut kembung, mual dan gangguan pencernaan lainnya.

Adapun orang yang tidak boleh mengonsumsi jahe terlalu banyak, yakni penderita maag dan ibu hamil karena jahe termasuk obat pengencer darah seperti warfin dan aspirin.

Selain ibu hamil dan penderita maag, orang dengan gangguan kesehatan seperti di bawah ini juga tidak boleh mengonsumsi jahe dalam bentuk dan tujuan apapun.

Ilustrasi minuman jahe (unsplash/@dominikmartin)

1. Penderita peradangan

Bagi seseorang yang menderita bisul dan radang usus tidak pernah disarankan mengonsumsi jahe sebagai obat tradisional. Karena jahe segar dapat menyebabkan penyumbatan usus yang akan memperparah peradangan.

2. Penderita batu empedu

Jahe sebagai obat tradisional juga bisa berdampak buruk bagi penderita batu empedu yang membantu meningkatkan produksi empedu.

3. Orang yang sedang pendarahan dan baru saja operasi

Orang yang sedang mengalami pendarahan dan baru saja operasi tidak disarankan untuk mengonsumsi jahe terlalu cepat. Karena jahe dapat memperlambat pembekuan darah lalu yang mengakibatkan risiko pendarahan justru makin meningkat.

Begitu pula bagi pasien yang baru saja menjalani operasi. Karena jahe hanya akan meningkatkan risiko pendarahan dan pasien diminta menghindarinya selama 2 minggu.

BACA SELANJUTNYA

Jarang Tertawa Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Ini Sebabnya!