Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Lingkaran hitam di bawah mata atau yang biasa disebut mata panda kerap dianggap muncul akibat kelelahan atau kurang tidur. Padahal mata panda ternyata tak hanya dicirikan melalui lingkar hitam di bawah mata.
Seperti yang diungkapkan oleh dr. Shari Lipner, ahli kulit di Weill Cornell Medicine dan NewYork-Presbyterian, mata panda tak hanya dicirikan dengan pigmentasi gelap di bawah mata. Menurut dr Shari, tak sedikit pula keluhan mata panda yang diikuti dengan bengkak atau edema, kantong di bawah mata atau bahkan kerutan.
Dalam beberapa kasus, apa yang Anda anggap sebagai lingkaran hitam di bawah mata Anda mungkin bukanlah mata panda, dan penyebabnya bukanlah kelelahan atau kurang tidur.
Dilansir Suara.com dari Huffington Post, ini ragam penyebab mata panda selain kelelahan.
Baca Juga
-
4 Efek Samping Gel Manicure yang Perlu Kamu Ketahui
-
Sering Kebelet Pipis Saat Malam Hari? Waspadai Gejala Hipertensi
-
Benarkah Rokok Elektrik Bisa Bantu Perokok untuk Berhenti Merokok?
-
Wanita Wajib Lakukan 4 Langkah Ini Sebelum Hubungan Seks Setelah Melahirkan
-
Hubungan Seksual Sampai Orgasme 2 Kali Seminggu Wujudkan Kulit Awet Muda
Genetika
Beberapa orang memiliki kulit yang lebih gelap di bawah mata daripada di tempat lain pada wajah mereka, yang mengarah pada tampilan lingkaran hitam.
Faktor ini, menurut Dr. Maryam Zamani, seorang ahli bedah okuloplastik yang berbasis di London, seringkali terjadi karena turun temurun dan berhubungan dengan genetika.
Sebagai contoh, dia mencatat bahwa orang-orang Asia Tenggara, atau orang-orang keturunan Asia Tenggara, lebih cenderung memiliki jenis pigmentasi di bawah mata.
Psoriasis atau eksim
Orang-orang yang memiliki kondisi kulit yang meradang seperti psoriasis atau eksim pada wajah juga dapat mengalami kegelapan di bawah mata karena beberapa alasan, kata dr. Shari.
"Nomor satu, eksim dan psoriasis sama-sama kondisi peradangan, sehingga dengan sendirinya dapat menyebabkan kulit menjadi merah atau gelap. Dan kemudian proses menggosok, karena penyakit ini cenderung gatal, pasti akan memperburuk itu," jelas dia.
Sering mengucek mata
Sering mengucek mata secara berlebihan dapat memengaruhi area mata dengan berbagai cara, baik yang terkait dengan pigmentasi maupun pembuluh darah di bawah kulit.
"Ketika Anda menggosok area mata, kulit mungkin menjadi sedikit lebih tebal dan lebih gelap, itu adalah bagian dari sistem pertahanan kulit. Ini mirip dengan pembentukan kalus pada kaki sebagai respons terhadap trauma," kata dr. Shari menjelaskan.
Dehidrasi
Dehidrasi juga berperan dalam kegelapan di bawah mata. Misalnya saat Anda mengonsumsi alkohol yang berlebihan.
Ketika kulit mengalami dehidrasi, dr. Shari mencatat bahwa itu bisa terlihat sedikit lebih berbintik-bintik atau gelap, sehingga menyebabkan munculnya kegelapan di bawah mata.
Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan krim bawah mata, yang katanya dapat membuat kulit terlihat lebih lembap dengan meningkatkan penghalang kulit di sana.
Bengkak
Bengkak di area mata, kata Zamani, seperti rambut putih atau uban di mana semua orang akan mengalaminya. Beberapa mungkin mengalaminya di usia 20-an, yang lain berusia 30-an, beberapa di usia 50-an dan seterusnya.
Bengkak itu disebabkan oleh prolaps lemak, katanya, menjelaskan bahwa kita memiliki tiga bantalan lemak di area kelopak mata bawah kita medial, tengah dan lateral.
"Kita memiliki jaringan yang menahan semua itu dan, karena alasan genetik, kadang-kadang pemakai lensa kontak atau orang yang benar-benar alergi yang menggosok mata mereka terlalu sering membuat jaringan itu menjadi lemah dan lebih tipis," katanya.
"Ketika menjadi lemah dan lebih tipis, lemak mulai muncul ke depan dan menciptakan bengkak yang sebenarnya," ujar dia.
Itulah ragam penyebab mata panda selain kelelahan menurut pakar. (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Terkini
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
Berita Terkait
-
Waspada Sindrom Kelelahan Kronis, Kondisi Serius yang Jarang Terdiagnosis
-
Kenali 5 Efek Samping Insomnia, Termasuk Dorongan Seks Menurun Lho!
-
Sudah Setahun Sembuh, Penyintas Masih Menderita Long Covid
-
Masih Merasa Kelelahan Meski Sudah Cukup Tidur? Ketahui Sebabnya
-
Kelelahan Akibat Varian Omicron vs Kelelahan Biasa, Ini Perbedaannya!
-
Dokter Memperingatkan Gejala Dominan dari Virus Corona Varian Omicron
-
Wanita Lebih Merasa Burnout atau Kelelahan Tahun Ini, Mengapa?
-
Merasa Kelelahan? Pastikan Apakah Anda Sedang Burnout atau Tidak di Sini!
-
3 Cara Sederhana Mengatasi Lelah Zoom Meeting saat WFH
-
Lelah hingga Sulit Tidur, Simak 5 Kondisi yang Disebabkan Salah Makan