Jum'at, 19 April 2024
Vika Widiastuti : Selasa, 26 Maret 2019 | 17:30 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Didasarkan pada data organisasi kesehatan dunia atau WHO, ada sekitar 4500 orang meninggal akibat TB setiap harinya. Selain itu, Indonesia juga disebutkan merupakan negara ketiga di dunia dengan jumlah TB tertinggi atau berada di bawah India dan China

Berdasarkan data TB Indonesia pada 2017, mortalitas akibat TB secara rata-rata adalah 40 per 100 ribu jiwa penduduk. Yang memprihatinkan, kata Ketua Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jakarta, Dr. dr. Erlina Burhan, SpP(K), kasus pasien tuberkulosis (TB) resisten obat atau TB RO semakin meningkat.

Pengalaman Erlina yang berpraktik di RS Persahabatan, Jakarta Timur,  menunjukkan semakin banyak pasien TB yang harus menjalani obat lini kedua.

"Obat lini satu nggak mempan jadi harus pakai obat lini kedua dan kasusnya ini makin meningkat," kata Erlina saat konferensi pers Hari Tuberkulosis Sedunia, di Rumah PDPI, Jakarta Timur, Senin, (25/3/2019) diberitakan Suara.com.

Ilustrasi Hari Tuberkulosis Sedunia 2019, Perhimpunan Dokter Paru :asus TB Resisten Makin Meningkat. (Shutterstock)

Ia melanjutkan, bila pada 2009 pasien TB masih sekitar 50 kasus, sekarang bisa mencapai 500 kasus TB RO pertahun.

"Dengan begitu upaya sembuh dan konsumsi obat harus lebih lama dan lebih banyak efek samping," terangnya tentang konsekuensi dan dampak yang dialami pasien TB resisten. (Suara.com/Risna Halidi)

BACA SELANJUTNYA

Telemedisin Penting, Terutama Bagi Penderita Penyakit Kronis Diabetes