Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang warga bernama Lai Kim dilaporkan meninggal karena ambulans yang membawanya ke rumah sakit sempat berhenti untuk membeli bahan bakar minyak (BBM).
Insiden tersebut terjadi di Kuching, Sarawak, Malaysia pada Senin (11/3/2019). Akibat kejadian itu, putri Lai Kim, Fung Ying, sampai turun tangan untuk menyelidiki.
Kini, Fung Ying berupaya untuk meminta pertanggungjawaban dari otoritas setempat atas kejadian nahas yang menimpa mendiang ayahnya.
Dalam unggahan di jejaring sosial Facebook, Fung Ying menjelaskan ambulans tersebut sempat mampir di stasiun pengisian bahan bakar umum karena BBM-nya hampir habis.
Begini tulisannya:
"Pada pagi hari, ayah saya menderita sakit perut yang sangat parah. Detak jantungnya pun tak biasa. Ibu dan adik laki-laki saya pun bergegas mengantarkan ke klinik terdekat, Klinik Kesihatan Siburan di lingkungan kami."
"Mesin ECG mendiagnosa detak jantung ayah saya tidak normal. Namun, tak ada alat yang memadai di klinik tersebut untuk mengetahui lebih detail. Dokter pun merujuk ayah saya ke rumah sakit."
"Namun, ambulans yang mengantar ayah saya ternyata tidak langsung ke rumah sakit. Sirinenya pun tidak diaktifkan. Dengan kondisi ayah saya yang sekarat, ambulans itu mampir ke Petronas Siburan untuk mengisi BBM. Nahasnya, di sana, sebuah truk menabrak ambulans, sehingga pintu pengemudi tidak bisa ditutup."
"Ibu saya bilang ayah masih sadar ketika peristiwa itu terjadi. Dia (ayah) bilang ke ibu, 'Bagaimana kejadiannya? Kita seharusnya sudah sampai rumah sakit sekarang.' Saya meyakini kecelakaan memakan waktu di SPBU."
Yang bikin kaget, asisten medis dan sopir malah ke kantor polisi untuk melapor. Mereka meninggalkan Lai Kim yang sekarat dengan anggota keluarganya di dalam ambulans. Tiba-tiba, Lai Kim setop merespons. Kepalanya dingin.
"Adik saya bergegas meminta pertolongan ke asisten medis yang saat itu berada di kantor polisi. Dia (asisten medis) melakukan teknik CPR selama 15 menit ke ayah saya. Tapi nyawa ayah saya tidak tertolong. Dia meninggal pukul 11 pagi waktu setempat," ujar Fung Ying.
Sudah sepekan sejak ayahnya meninggal, namun respons yang diterima pihak keluarga hanyalah permintaan maaf. Fung Ying kini menagih jawaban dari otoritas setempat.
Dia juga mempertanyakan standar operasi prosedur dari paramedis tersebut. Mungkin, ayahnya masih hidup jika ambulans tersebut tidak mampir ke SPBU. (Suara.com/Rendy Adrikni Sadikin)
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Sakit Perut Akibat Virus Corona Covid-19 dan Penyakit Lain, Ini Perbedaannya!
-
Cegah Sakit Perut Saat Lebaran, Ahli Berikan Tips Makan yang Baik dan Tepat!
-
WHO Rekomendasikan Pil Antivirus Pfizer untuk Pasien Covid-19, Ini Kelebihannya!
-
5 Penyebab Sakit Perut setelah Makan, Tak Cuma Porsi Berlebihan
-
Pasien Kanker Tetap Alami Covid-19 Parah saat Terkena Infeksi Terobosan
-
Vaksin Covid-19 Terbukti Dapat Melindungi Pasien Kanker dari Infeksi Parah
-
Jangan Diabaikan, 5 Jenis Sakit Perut Ini Bisa Jadi Tanda Kondisi Serius!
-
Gunawan Maryanto Punya Kebiasaan Telat Makan Semasa Hidup, Ini Dampaknya!
-
Sering Sakit Perut di Malam Hari? Ketahui Beberapa Penyebabnya!
-
Pasien Covid-19 Berisiko Derita Penyakit Ginjal 2 Kali Lipat, Ini Sebabnya!