Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno menceritakan sosok Ibu Lis di Sragen dalam Debat Cawapres 2019, Minggu (17/3/2019) kemarin. Kisah itu ia sampaikan saat menjawab pertanyaan yang dibacakan Putri Ayuningtyas soal kebijakan dan strategi untuk mengatasi "ketimpangan antara tuntutan kualitas layanan kesehatan yang tinggi dan pembiayaan yang rendah."
Sandi mengatakan, program pengobatan Ibu Lis harus terhenti karena tak di-cover BPJS. Ia pun menyatakan akan menyempurnakan pengelolaan BPJS jika terpilih bersama Capres Prabowo Subianto dalam pilpres 2019.
"Dalam 200 hari pertama, kita cari akar permasalahan, hitung jumlahnya berapa (aktuaria terbaik bangsa yang dibutuhkan, -red), kita berikan layanan kesehatan yang prima, obat-obatan yang tersedia, tenaga medis harus dibayar tepat waktu, mereka tidak boleh diutangi," jelas Sandi.
"Rumah sakit-rumah sakit, jangan sampai layanan kesehatannya turun karena tidak dibayar tepat waktu. BPJS akan lebih baik di bawah Prabowo-Sandi."
Baca Juga
-
Pria Sekarat yang Ditelepon Donald Trump Meninggal
-
Dari Merokok hingga Penuaan, Mr P Bisa Menyusut karena 5 Faktor Ini
-
Tombol Snooze Alarm Bisa Ganggu Kesehatan Mental, Apple Diprotes
-
Hanya dalam 9 Menit, 6 Bayi Kembar Dilahirkan Seorang Ibu di AS
-
Meninggal karena Kanker, Ibu Beri Pesan Rahasia di Sepatu Pengantin Anaknya
Lalu siapakah sebenarnya Ibu Lis dan ada apa dengan dirinya?
Rupanya Sandi pernah mengunggah ke media sosial video pertemuannya dengan Ibu Liswati di Sragen. Pasien kanker payudara itu mengeluhkan mahalnya obat Herceptin, yang terlebih, menurut penuturannya, tak di-cover oleh pemerintah.
"Nah, sebetulnya di-cover, tapi harus ada penyebaran. Bagaimana mungkin, kita ingin sembuh kok harus ada penyebaran begitu? Ini betul-betul saya rasakan dan sekarang saya harus ringankan beban karena saya tidak sanggup untuk membeli itu," ujar Ibu Lis.
Dikutip HiMedik.com dari Suara.com, Deputi Direksi Bidang Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Arief Syaifuddin mengatakan, obat untuk penderita kanker payudara masih ditanggung lembaganya, tetapi hanya sebagian.
Arief menyebutkan, mengacu pada keputusan Dewan Pertimbangan Klinis, BPJS tak lagi menjamin obat kanker payudara Trastuzumab atau Herceptin per 1 April 2018.
Adapun, menurut keterangan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Maya Amiarny Rusady, diberitakan Suara.com, jaminan untuk Trastuzumab sebenarnya masih diberlakukan, tetapi hanya untuk pasien kanker stadium awal. Kebijakan itu dibuat karena Trastuzumab atau Herceptin tidak efektif untuk mengobati kanker stadium metastasis (kanker menyebar ke organ tubuh lainnya, -red).
Maka dari itu, pasien akan diarahkan untuk menjalani pengobatan yang lebih efektif. Sementara ini, belum diketahui apakah kanker yang diderita Liswati dalam stadium awal atau metastasis.
Tag
Terkini
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
- Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
- 5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok Termasuk
Berita Terkait
-
Pengidap Kanker Payudara Semakin Muda, Ingatkan Lagi Pentingnya Deteksi Dini Melalui Sadari dan Sadanis
-
Olivia Newton-John Meninggal Dunia Karena Kanker Payudara, Waspadai Gejala dan Penyebabnya!
-
Tidak Melulu Karena Kanker, Berikut 5 Alasan Umum Payudara Nyeri
-
Ada 5 Stadium Kanker Payudara, Ketahui Perbedaannya
-
Gejala Kanker Payudara Tidak hanya Benjolan, Ketahui Tanda Lainnya!
-
Kanker Payudara dapat Menyebar ke Tulang, Bagaimana Bisa?
-
Pakai Bra Kawat Disebut Bisa Picu Kanker Payudara, Ahli Beberkan Faktanya
-
Cegah Kanker Payudara, Yuk Perbanyak Konsumsi Lima Makanan Berikut
-
Pernah Dengar Deodoran Picu Kanker Payudara? Simak Penjelasan Dokter
-
Efek Vaksin Covid-19 pada Wanita: Muncul Benjolan Mirip Kanker Payudara