Selasa, 16 April 2024
Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana : Rabu, 27 Februari 2019 | 18:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Seorang pria di Jerman mengalami kondisi medis yang langka. Darahnya terlalu mengental hingga berwarna seperti susu.

Live Science mengabarkan, Senin (25/2/2019), kasus ini telah diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine. Disebutkan, darah pria 39 tahun itu sangat kental dipenuhi lemak, sehingga harus dikeluarkan secara manual untuk menyelamatkan nyawanya.

Sebelumnya dia telah diperiksa oleh dokter karena penurunan berat badan, muntah, dan sakit kepala yang makin memburuk selama beberapa bulan. Ia didiagnosis menderita diabetes dan memiliki riwayat batu empedu. Pria itu pun telah mengonsumsi berbagai obat menurut resep dokter secara berkala.

Namun, dua hari kemudian ia ke UGD karena mual, muntah, sakit kepala, tak enak badan, dan makin lama tingkat kesadarannya menurun. Saat di rumah sakit, pria itu tak sadarkan diri, sehingga harus menggunakan tabung pernapasan.

Tes darah mengungkapkan, pasien ini memiliki jenis lemak yang disebut trigliserida dalam tingkat yang sangat tinggi. Normalnya, jumlah jenis lemak ini kurang dari 150 miligram per desiliter.

Kantong darah - (Pixabay/sabinurce)

Level yang sangat tinggi di atas 500 miligram, dan di dalam darah pria itu ada sebanyak 14.000 miligram. Kadar trigliserida pria itu begitu tinggi, sehingga darahnya berubah warna menjadi susu.

Dirinya didiagnosis menderita hipertrigliseridemia, suatu kondisi di mana seseorang memiliki kadar trigliserida yang tinggi.

Tes lebih lanjut mengungkapkan, pasien ini menderita ketoasidosis diabetik, suatu komplikasi berbahaya dari penyakit di mana tubuh memecah lemak, yang menyebabkan penumpukan asam dalam darah. Tingginya kadar trigliserida juga membuat pria ini berisiko terkena pankreatitis atau peradangan pankreas.

Awalnya, para dokter berusaha menghilangkan kelebihan lemak dari darahnya menggunakan mesin dan teknik yang dikenal dengan plasmapheresis. Namun, darahnya mengandung begitu banyak lemak, sehingga mesin tersumbat dan tidak dapat digunakan.

Sebagai gantinya, para dokter harus secara manual mengalirkan darahnya melalui "bloodletting". Tim medis mengambil satu liter darah dan menggantinya dengan sel darah dan plasma, yang memungkinkan kadar trigliserida berkurang. Mereka kemudian mengambil darah lagi dan menggantinya dengan cairan.

Akhirnya, kadar trigliserida pria itu turun cukup rendah, sehingga mesin bisa digunakan lagi tanpa tersumbat.

Ahli jantung Guy Mintz, yang tidak terlibat dalam laporan kasus ini, mengatakan kepada LiveScience bahwa laporan itu mengutamakan "adaptasi pengobatan inovatif" dalam situasi yang berpotensi mengancam jiwa.

"Saya memuji para dokter karena berpikir di luar batas," katanya.

BACA SELANJUTNYA

Benarkah Makan Daging Sebabkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Kata Ahli!