Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang pendaki bernama Ryan Osmun dari Arizona dilaporkan terjebak dalam pasir apung selama hampir 10 jam di Taman Nasional Zion selama badai musim dingin pada Sabtu lalu dan mengalami hipotermia.
Saat peristiwa itu terjadi, ia mengatakan sedang hiking bersama pacarnya Jessika McNeill. Ketika itu ia hendak menolong pacarnya yang terjebak dalam lumpur dan jatuh ke sungai dan tanpa disadari dia sendiri sedang tenggelam ke dalam pasir.
"Ketika membantunya, aku tidak menyadari bahwa kaki kananku tenggelam ke pasir, sehingga pinggangku hampir mencapai kaki kanan dan kaki kiriku mulai tenggelam juga," kata Osmun yang dikutip dari New York Post.
"Rasanya seperti kamu baru saja tenggelam ke dalam, seperti, beton basah. Rasanya seperti mengering seketika dan aku tidak bisa menggerakkan kaki sama sekali."
Baca Juga
Pasangan itu sudah mendaki lebih dari empat mil dan hampir sampai di Subway, sebuah ngarai yang dijangkau para pendaki melalui Jalur Fork Kiri.
Sebenarnya pacarnya mencoba membebaskan kakinya, tetapi tidak berhasil. Akhirnya, Jessika yang basah kuyup setelah jatuh, menutupinya dengan perkakas hangat dan pakaian, lalu pergi mencari bantuan.
Jessika melakukan pendakian selama empat jam sebelum akhirnya mendapat sinyal yang cukup untuk menelepon 911.
Saat pejabat taman tiba di lokasi Jessika menunggu, mereka menemukannya dalam keadaan hipotermia. Padahal masih butuh dua jam lagi bagi mereka untuk mencapai Osmun.
"Sekitar 30 menit setelah dia pergi, salju mulai turun dengan sangat deras, jadi aku terjebak di dalam air ketika salju turun," kata Osmun.
"Pinggulku sangat lelah karena berdiri selama berjam-jam sehingga mereka tidak menahanku. Aku tidak bisa, aku tidak bisa benar-benar mengontrol untuk menahan diri."
Osmun ingat jatuh ke dalam air delapan jam setelah pacarnya pergi mencari bantuan. Dia kemudian terbangun oleh kilatan cahaya dan mengira sedang bermimpi.
Penjaga hutan yang pertama kali tiba di lokasi awalnya mencoba menggunakan tali dan pully untuk membebaskan Osmun.
"Dia mulai melakukan itu, tapi rasanya seperti merobek kakiku. Seluruh pinggul saya terasa seperti robek," kata Osmun.
Tiga penjaga lainnya tiba satu jam kemudian dan dapat membebaskan Osmun, tetapi perjalanan belum berakhir. Badai salju memaksa mereka untuk tetap melewati malam dan pagi hari.
Osmun berkata bahwa Jessika dan penjaga hutan adalah alasan mengapa dia masih hidup. Dia bertemu kembali dengan pacarnya di rumah sakit, di mana dia dirawat karena hipotermia dan cedera ringan.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Banyak Terjadi pada Pendaki, Yuk Kenali Pradoxical Undressing
-
Pakai Terapi Hipotermia, Dokter Ini Selamatkan Pasien Covid-19 Kritis
-
Sejumlah Korban Banjir Meninggal karena Hipotermia, Waspadai Gejalanya
-
Ada Korban Banjir Jabodetabek Meninggal Akibat Hipotermia, Bagaimana Bisa?
-
Tidur Tanpa Selimut, Pria Ditemukan Mati Membeku
-
Heboh Orang Atasi Hipotermia dengan Bersetubuh, Cara Ini Salah Kaprah!
-
3 Pendaki Gunung Tampomas Tewas, Begini Cara Mencegah Hipotermia
-
Bolos dari TK demi Beri Ibu Kejutan, 2 Bocah Kedinginan Parah hingga Opname