Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Seorang wanita dengan epilepsi menjalani operasi otak dalam keadaan sadar di Emory University School of Medicine. Posisi kepalanya ditahan agar tak bergeser sementara otaknya yang terbuka tengah dibedah.
Namun, pasien itu harus tetap sadar dan tak tertidur demi keselamatannya sendiri. Kondisi tersebut membuat tim dokter dapat berbicara dengannya selama operasi untuk memastikan pekerjaan mereka tak menganggu area otak lain yang memiliki andil dalam keterampilan, seperti bahasa.
Biasanya, dokter menggunakan kombinasi obat penenang dan metode pengalihan untuk menjaga pasien tetap tenang selama operasi otak terbuka. Namun, cara ini tidak selalu berhasil dan bisa membahayakan pasien.
Mereka bisa saja panik, sehingga posisi kepalanya tidak bisa diam. Bahkan, bisa juga pasien mengulurkan tangan ke arah otaknya yang sedang dalam keadaan terbuka.
Baca Juga
-
Diturunkan Sopir Ambulans di Pinggir Jalan, Kisah Ibu Ini Viral
-
Waspada, Rumah yang Berantakan Ternyata Berdampak Buruk bagi Kesehatan
-
Mengaku Temukan Kail dalam Tampon, Wanita Ini Kecewa pada Respons Produsen
-
Tewas Misterius, Model Cantik Aktivis Autisme Sempat Update Status FB
-
Tak Merasa Langgar Privasi, Perusahaan Pengujian DNA Kerja Sama dengan FBI
Untuk itu, dikutip dari Live Science, Senin (4/2/2019), kali ini dokter mencoba pendekatan baru. Mereka membuat wanita itu tertawa.
Menurut laporan terakhir dari kasusnya, yang diterbitkan secara online pada 27 Desember 2018, di The Journal of Clinical Investigation, cara itu berhasil.
Membuat seseorang tertawa selama bedah otak memang tidak semudah menceritakan lelucon yang sangat lucu. Sebagai gantinya, para dokter langsung menuju ke sumber: otak.
Untuk memicu tawa, tim dokter merangsang area tertentu dalam suatu bundel panjang sel-sel otak yang membentang dari depan otak ke belakang. Respons tawa pasien pun membantu menenangkan dirinya selama operasi.
Bundel cingulum itu terbuat dari materi putih, bagian-bagian otak yang terdiri dari ekor sel-sel otak, atau akson, yang dilalui sinyal. Bundel cingulum terhubung ke banyak bagian otak yang mengoordinasikan emosi.
"Dia langsung merasa sangat lega, dia senang, bisa berkomunikasi dan membuat lelucon," kata penulis senior laporan kasus itu, Jon Willie, yang juga ahli bedah saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Emory. Dirinya merupakan salah satu ahli bedah yang mengoperasi pasien epilepsi tadi
"Saya berharap suatu hari nanti kita akan memiliki jenis stimulasi yang kurang invasif," kata Willie. Ia menambahkan, stimulasi semacam itu memang suatu hari bisa membantu mengatasi kecemasan dan depresi, seperti diberitakan Live Science.
Terkini
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
- 5 Makanan Khas Lebaran yang Bikin Asam Urat Kambuh, Ingat Konsumsi Secukupnya
- Ketahui Perbedaan Jantung Berdebar karena Cemas vs Aritmia, Ada Gejala Khas
- 5 Tanda Kekurangan Vitamin D, Rambut Rontok Termasuk
Berita Terkait
-
Peneliti: Tekanan Darah Tinggi Tingkatkan Risiko Epilepsi 2 Kali Lipat
-
Suka Makanan Setengah Matang, Dokter Temukan Cacing di Otak Pria ini!
-
Idap Masalah Otak, Gadis Ini Harus Jalani 6 Kali Operasi
-
Ambruk Terkena Catok, Wajah Wanita Ini Terbakar Parah
-
Ungkap Pernah Operasi Otak karena Aneurisma, Emilia Clarke Kejutkan Publik
-
Perdana, China Lakukan Operasi Otak Jarak Jauh Pakai Koneksi 5G
-
Kisah Bocah 10 Tahun, Sumbangkan Organnya untuk Lima Anak
-
Meninggal Saat Tidur, Begini Isi Surat Seorang Anak untuk Ibunya
-
Kabar Baik, FDA Izinkan Penggunaan Smartwatch Epilepsi pada Anak
-
Wow, Mahasiswi Ini Ciptakan Alat Canggih Pencegah Epilepsi