Sabtu, 20 April 2024
Vika Widiastuti | Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana : Selasa, 22 Januari 2019 | 21:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Chemistry disebut-sebut memainkan peran besar dalam hubungan kita dengan orang lain. Sedangkan bagi sebagian orang, penampilan fisik juga bisa membuat mereka langsung tertarik pada orang lain. Selain itu, ada pula yang lebih tertarik pada kepribadian seseorang, misalnya karismatik, ramah, bijaksana, atau bahkan cerdas.

Kecerdasan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi seseorang. Dalam psikologi pun terdapat istilah sapioseksual, yang menurut Urban Dictionary berarti seseorang yang menganggap kecerdasan dan pikiran manusia sebagai fitur yang paling menarik secara seksual untuk menjalin hubungan seksual. Istilah ini berasal dari kata 'sapiens', yang berarti bijak atau bijaksana, serta kata 'seksual'.

Berdasarkan keterangan dari Diana Raab, seorang pakar dari Psychology Today, para sapioseksual merasa bergairah atau tertantang oleh cara orang lain berpikir. Mereka pada dasarnya jatuh cinta dengan pikiran.

Orang yang mengaku sebagai sapioseksual mengatakan bahwa mereka terangsang oleh otak, dan cenderung tergoda atau bersemangat karena wawasan orang lain. Dalam hal pemanasan sebelum berhubungan seksual alias foreplay, orang sapioseksual mungkin berhasrat pada diskusi filosofis, politis, atau psikologis, karena hal ini membangkitkan berahi mereka. Meskipun ketertarikan tersebut tidak selalu berhubungan dengan seksualitas, itu sering terjadi.

Ilustrasi chemistry antar-pasangan - (Pixabay/StarFlames)

Terkadang, orang yang bersifat sapioseksual juga disebut 'nymphobrainiac', atau orang yang merasa bergairah untuk terlibat dalam perspektif intelektual orang lain. Bagi sebagian orang, kata 'nymphobrainiac' terdengar agak ekstrem atau digolongkan sebagai penyakit.

Dalam sebuah antologi yang disebut he Sexy Librarian’s Big Book of Erotica, Bix Warden menulis dalam pengantar bagaimana pustakawan sering ditampilkan dalam fantasi seksual. Dia setuju bahwa otak adalah organ terseksi dalam tubuh dan mengatakan bahwa kecerdasan itu seksi.

Meskipun Anda tidak harus menjadi pustakawan untuk menjadi seksi, ia menyatakan bahwa pustakawan sering kali pintar dan seksi, membaca berbagai genre buku, dan dapat berkomunikasi dengan berbagai topik.

Di samping itu, menurut Mark Banschick dalam artikelnya, 'What Makes Something Sexy?', kepribadian seseorang juga sangat penting untuk aspek 'keseksian'. Dia menggunakan dialog Plato di 'The Symposium' sebagai contoh.

Karakter utama, Socrates, tidak punya uang, tidak punya posisi, dan tidak rupawan, tetapi apa yang dia miliki adalah karisma dan kecemerlangan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sapioseksual memang ada sejak dulu.

BACA SELANJUTNYA

Pola Tidur dan Kepribadian Saling Berhubungan, Tidur Cepat Punya Watak Ini