Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Sebuah studi yang digarap oleh para peneliti dari Swedia dan Hongaria menunjukkan bahwa garis-garis putih yang dicat pada tubuh dapat melindungi kulit dari gigitan serangga. Melalui studi ini, para peneliti berhasil menunjukkan untuk kali pertama bahwa mengecat tubuh memiliki efek positif sekaligus unik.
Diketahui, cat tubuh yang digunakan masyarakat adat ternyata memberikan perlindungan dari penyakit yang ditularkan serangga. Sebagian besar dari mereka yang mengecat tubuh hidup di daerah-daerah di mana terdapat banyak pikat atau lalat pengisap darah, nyamuk, atau lalat tsetse. Orang yang tergigit serangga-serangga ini memiliki risiko terserang bakteri, parasit, dan patogen lain.
Sementara itu, menurut Susanne Akesson, profesor di Departemen Biologi Universitas Lund, tradisi melukis tubuh mungkin telah berkembang secara bersamaan di berbagai benua. Namun, tidak diketahui kapan tradisi ini dimulai.
''Body painting (pengecatan tubuh, -red) sudah ada jauh sebelum manusia mulai mengenakan pakaian. Ada temuan arkeologis, salah satunya tradisi memberikan tanda-tanda di tubuh, di dinding gua tempat Neanderthal tinggal. Temuan itu menunjukkan bahwa tubuh mereka telah dicat menggunakan pigmen tanah seperti oker,'' kata Akesson.
Baca Juga
-
4 Jenis Olahraga Berdasarkan Usia, Kamu yang Mana?
-
Trauma Masa Kecil Bikin Aktris Ussy Sulistiawaty Takut Renang
-
Sembelit Parah hingga 3 Bulan, Pria Ini Kehilangan Ususnya
-
Alami Murmur Jantung, Pria Ini Terima Donor Jantung dari Pasien Hepatitis C
-
Dipikir Gemuk Akibat Menopause, Ternyata Wanita Ini Idap Tumor 22 Kilogram
Dikutip dari situs resmi Lund Univeristy, para peneliti di Hongaria melakukan percobaan menggunakan patung plastik yang ukurannya sama dengan manusia dewasa. Tiga patung itu kemudian dicat dengan warna berbeda-beda: satu cokelat, satu hitam dengan garis-garis putih, dan lainnya krem. Para peneliti lalu melapisi ketiga patung itu dengan lem serangga.
Hasilnya, patung berwarna cokelat menarik sepuluh kali lebih banyak lalat pengisap darah daripada yang dicat dengan garis-garis putih. Di sisi lain, patung plastik berwarna krem yang digunakan sebagai control model, menarik dua kali lebih banyak serangga pengisap darah dibandingkan yang bergaris.
Tim peneliti sebelumnya telah mengamati bahwa garis-garis zebra bertindak sebagai perlindungan terhadap pikat. Diketahui juga bahwa bulu berwarna pucat, pada kuda misalnya, dapat memberikan perlindungan, berbeda dengan bulu gelap. Penemuan itu pun telah memenangkan IgNobel Prize dalam Fisika pada 2016.
Para peneliti juga memeriksa apakah pikat memiliki ketertarikan yang berbeda terhadap patung yang berbaring dan berdiri. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya pikat betina yang tertarik pada patung berdiri, sedangkan kedua pikat jantan dan betina tertarik pada patung yang telentang.
Tag
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
Berita Terkait
-
Nyamuk yang Terinfeksi Virus Dengue akan Lebih Banyak Menggigit, Kenapa?
-
Tidak Semua Jenis Nyamuk Membawa Kuman dan Bisa Menularkannya, lho!
-
Terinfeksi Demam Berdarah, Ini 5 Hal yang Harus Dikonsumsi dan Dihindari
-
Gigitan Nyamuk Bisa Sebabkan Virus West Nile, Begini Gejalanya!
-
India Laporkan Kasus Virus Zika dari Gigitan Nyamuk, Waspadai Gejalanya!
-
Anda Sering Digigit Nyamuk? Mungkin Karena Faktor Ini
-
Akibat Kasus Pembekuan Darah, Swedia Stop Penggunaan Vaksin AstraZeneca!
-
Ilmuwan Kembangkan Kemoterapi yang Bisa Mematikan Sel Kanker
-
Waspada, Nyamuk Malaria Semakin Resisten Terhadap Insektisida!
-
Virus Corona Baru: Berikut 3 Penemuan Baru dari Peneliti tentang Covid-19