Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Mochi merupakan kue khas Jepang yang terbuat dari beras ketan. Kue ini memiliki tekstur yang lembut serta lengket.
Di Jepang, kue ini sering dibuat dan dimakan pada saat perayaan tradisional mochitsuki atau perayaan tahun baru Jepang.
Memiliki rasa yang enak, belum tentu membuat mochi aman dikonsumsi. Pasalnya seorang pria diketahui meninggal akibat mengonsumsi kue yang terbuat dari ketan ini.
Dilansir dari nextshark, seorang pria di Tokyo meninggal setelah memakan mochi. Pria yang diyakini berusia 80an, termasuk 11 orang di antaranya dirawat di ibukota setelah tersedak mochi.
Baca Juga
Tujuh dari mereka yang dirawat di rumah sakit pada beberapa hari lalu tersebut berumur lebih dari 60. Satu hari sesudahnya, lima orang berada dalam kondisi serius.
Mochi yang memiliki tekstur yang sangat lengket telah lama dianggap berisiko terutama bagi anak-anak dan orangtua.
Hal ini mungkin dikarenakan gigi yang tidak lengkap dan otot rahang yang tidak terlalu kuat untuk mengunyahnya.
Kue beras terutama jenis ozoni yang melar secara tradisional disajikan di Jepang pada Hari Tahun Baru dengan keyakinan sebagai umur panjang.
Walaupun lezat dan relatif sehat, jika disajikan dalam kaldu panas, mochi bisa menjadi berbahaya ketika orang menelannya dalam jumlah besar.
Ini berpotensi memblokir tenggorokan dan menyebabkan tersedak.
Karena itu, pemerintah Tokyo menyarankan masyarakat setiap tahun sebelum perayaan Tahun Baru untuk memotong mochi menjadi potongan-potongan kecil dan mengunyahnya perlahan sebelum menelan.
Sebelum kematiannya, pria dari Kota Akishima mulai tersedak saat sarapan mochi setelah jam 10 pagi pada hari Selasa.
Dia dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi serangan jantung. Tahun lalu, dua orang di Tokyo juga meninggal setelah tersedak mochi.
Terlepas dari rekam jejak mautnya, mochi tetap menjadi jantung budaya Jepang.
Yoichiro Sakai, satu keluarga yang telah berkecimpung dalam bisnis mochi selama beberapa dekade, gemar membuat mochi melalui metode mochitsuki tradisional, yaitu menumbuk beras di dalam lesung kayu dengan palu kayu besar.
"Sangat menyenangkan," kata Sakai kepada The Japan Times. "Kami menamakan bisnis Komeyakata, yang secara harfiah diterjemahkan menjadi 'beras' dan kata lama untuk 'keluarga.'"
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Angka Kematian Covid-19 Terendah di Dunia, Begini 5 Strategi Jepang Mengatasinya
-
Pakar Jelaskan Penyebab Varian Delta di Jepang Mulai Menghilang
-
Rekor Dunia! Puluhan Ribu Orang Panjang Umur Hidup di Jepang
-
WHO Sebut Covid-19 Menyebar di Udara, Jepang Sudah Prediksi Sejak Februari
-
Penyebaran Covid-19 Turun, Jepang Bingung Kekurangan Peserta Uji Klinis
-
Dinilai Lebih Efektif, Jepang Mulai Tes Virus Corona Covid-19 dari Air Liur
-
Belum Pernah ke China, Pria Jepang Positif Terinfeksi Virus Corona Wuhan
-
Air Beras untuk Perawatan Rambut, Benarkah Bikin Lebih Sehat dan Indah?
-
Pria Ini Akhirnya Punya Perut Six Pack Berkat Latihan Rutin 4 Menit Sehari
-
Ayo, Coba Diet Jepang! Makan Pisang Turunkan Berat Badan dalam Sepekan