Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Gunung Anak Krakatau kini mencapai level siaga. Hal ini menyebabkan sebaran debu yang tentunya berbahaya bagi kesehatan.
Abu adalah partikel halus batuan vulkanik yang kelaur dari erupsi gunung. Diameternya kurang dari 2 mikrometer. Abu vulkanik yang baru saja jatuh memiliki kandungan lapisan asam yang dapat menyebabkan iritasi pada paru-paru dan mata. Menghirup abu vulkanik dalam jangka panjang bisa merusak saluran pernapasan.
Mengutip akun @makassar.info, terlihat sebuah foto dan video yang menceritakan jatuhnya abu vulkanik dari Krakatau ytang terbawa oleh angin.
"Ini kondisi abu anak krakatau pada 27 Desember 2018," tulisnya dalam caption foto
Baca Juga
- Tetaplah berada dalam rumah jika hujan abu semakin memburuk
- Tutup jendela dan pintu. Hentikan abu memasuki rumah dan gedung
- Jangan gunakan AC atau pengering pakaian
- Dengarkan radio untuk saran dan informasi
- Jika di luar mencari perlindungan; gunakan masker atau sapu tangan untuk bernafas. Pakailah pakaian pelindung terutama Jika bekerja di abu jatuh, dan kacamata untuk melindungi mata.
- Jika memungkinkan jauhi mengemudi, parkirkan mobil Anda di bawah penutup
- Jika Anda harus mengemudi, mengemudi perlahan karena abu yang jatuh akan mengurangi visibilitas. Anda mungkin perlu menggunakan lampu mobil karena visibilitas berkurang. Jangan gunakan sistem ventilasi mobil.
- Simpan hewan peliharaan di dalam ruangan.
Pastikan ternak memiliki cukup makanan dan air. Mungkin perlu tempat berlindung
Cara membersihkan abu jatuh
- Membasahi abu akan membentuk bahan seperti lem (tidak mudah dihilangkan) dan menambah berat abu.
- Buang abu dengan segera (sebelum hujan Air jika memungkinkan) tetapi ingatlah bahwa partikel-partikel abu umumnya memiliki tepi-tepi yang tajam membuatnya menjadi bahan yang sangat abrasif.
- Bersihkan atap rumah terlebih dahulu untuk mengurangi abu yang tertiup angin yang menutupi area yang dibersihkan atau kerusakan talang air dan penyumbatan pipa.
- Tempatkan abu di kantong sampah jika mungkin dan segel.
- Jangan membuang abu di air badai atau sistem pembuangan kotoran.
- Vakum permukaan dalam ruangan dimungkinkan atau menggunakan kain lembab untuk menghilangkan abu. Hindari menggosok dengan kuat.
- Untuk menghilangkan abu dari cuci mobil Anda dengan banyak air. Lakukan perawatan mobil jika Anda mengemudi dalam abu. Misalnya, periksa / ganti filter udara, filter oli, oli dan bantalan rem di mobil.
- Abu kering harus diterbangkan dengan udara bertekanan tinggi, sementara abu basah harus dibersihkan dengan tangan atau dengan air pada tekanan tinggi.
Suara.com/Ade Indra Kusuma
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Erupsi Gunung Semeru: Inilah Dampak Jangka Pendek dari Abu Vulkanik
-
Inilah Jenis Masker yang Efektif Bagi Korban Erupsi Gunung Semeru
-
Ada Industri Madu Palsu di Banten, Begini Cara Bedakan yang Asli dan Palsu
-
Gunung Anak Krakatau Meletus, Ini Cara Mengurangi Paparan Abu Vulkanik
-
Efek Menghirup Abu Vulkanik, dari Batuk hingga Bronkitis
-
Waspada Gempa Bumi, Ini Pengaruh Guncangannya pada Ibu Hamil Muda!
-
Abu Vulkanik Letusan Gunung Anak Krakatau Berbahaya? Ini Kata Dokter
-
Gunung Anak Krakatau Erupsi, Begini Cara Pakai Masker yang Benar
-
Waspada Hujan Abu Vulkanik Gunung Anak Krakatau, Ini Bahaya yang Mengancam
-
Empat Langkah Menyelamatkan Diri Saat Tsunami