Jum'at, 03 Mei 2024
Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto : Rabu, 26 Desember 2018 | 14:00 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Hari tua seharusnya menjadi hari di mana kita hidup dalam ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan bersama pasangan, anak cucu tercinta, dan orang-orang terkasih. Namun, tidak semua orang memiliki hidup yang layak.

Tidak semua orang dapat menikmati hari tua layaknya orang lain pada umumnya. Mbah Giyo adalah salah satu contohnya.

Meski punya 8 orang anak, tak membuat hari tuanya bisa hidup dengan layak. Menurut penuturannya, semua anak-anaknya tinggal jauh darinya, bahkan ada yang di Kalimantan, sementara dirinya di Yogyakarta.

Setiap harinya, lansia yang berasal dari Madiun ini hidup dari belas kasih orang lain. Biasanya ada orang yang memberinya makan, tapi kalau sudah kepepet Mbah Giyo biasanya minta-minta (pengemis).

Ironisnya, pria sepuh ini memiliki riwayat penyakit pada tulang belakang yang membuatnya tidak sanggup untuk bekerja lagi. Setiap harinya Mbah Giyo biasanya duduk di tepi jalan sekitar Jalan Persatuan.

Sosok Mbah Giyo yang menolak diambil foto oleh tim sayaphati. (IG/sayaphati)

Tepatnya di depan Bank Mandiri UGM seberang Bank BNI KCU UGM. Untuk tidur, simbah hanya mengandalkan emperan warung di sekitar sana.

Membayangkan saja rasanya sudah tidak tega. Bagaimana bisa tubuh renta dan hanya sebatang kara setiap harinya hidup dengan cara seperti itu?

Menurut sumber informasi, simbah ingin pulang ke Madiun, tapi masih mengumpulkan ongkos. Mari kita doakan semoga kakek selalu diberi kesehatan dan keluarga mendengar kabar ini.

Semoga dari kisah di atas bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa sebagai anak seharusnya kita menjaga orangtua layaknya mereka menjaga kita di waktu masih kecil.

BACA SELANJUTNYA

Beby Tsabina Derita Skoliosis Sejak SMP, Ini Penyebab dan Gejalanya!