Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Tren menyimpang minum air rebusan pembalut sudah menjamur ke beberapa daerah, termasuk Jawa Tengah dan Jakarta.
Beberapa remaja yang melakukan aksi ini bertujuan untuk mengganti narkoba berjenis pil atau sabu dengan mengonsumsi air rebusan pembalut.
Seperti yang kita tahu, pembalut terbuat dari bahan-bahan yang memang didesain bukan untuk dikonsumsi.
Badan Narkotika Nasional pun juga sudah ambil bagian dalam menelusuri masalah ini. Dilansir dari beberapa sumber, berikut kandungan yang ada di dalam pembalut.
Baca Juga
1. Gel penyerap
Pada umumnya, pembalut terdiri dari gel penyerap yang terbuat dari campuran katun atau serat selulosa yang terbuat dari bubur kayu. Tujuannya untuk menyerap cairan dalam jumlah tertentu sehingga wajib untuk diganti dalam beberapa jam sekali.
2. Pewangi
Sejumlah pembalut diberikan wangi khusus sehingga bisa mengurangi bau tidak sedap. Pastinya pewangi ini sudah teruji secara klinis sehingga aman untuk digunakan.
Apalagi ini berhubungan langsung dengan area kewanitaan di mana ada sejumlah wanita yang memiliki kulit sensitif.
3. Klorin
Klorin sebagian besar digunakan untuk memutihkan pakaian, kertas atau pun air. Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), klorin dilarang penggunaannya karena berbahaya bagi kesehatan.
Klorin yang digunakan dalam makanan atau obat-obatan sangat dilarang karena bersifat korosif serta bisa mengiritasi mata, kulit serta saluran pernapasan.
Sifatnya yang bisa mengiritasi bahkan bisa mengikis organ tentu bisa membahayakan jika dikonsumsi.
Selain beberapa kandungan di atas, pembalut juga terdiri dari silicon coated paper, holt melt adhesive, tissue pulp, non woven, pulp, super absorbent polymer (SAP), polyethylene backsheet.
Namun sampai saat ini belum ada penelitian bahan apa dalam pembalut yang sebenarnya membuat seseorang fly.
Tentu tindakan para remaja ini bisa dibilang konyol karena pada dasarnya pembalut digunakan untuk menampung darah menstruasi bukan untuk dikonsumsi.
Terkini
- Belajar dari Kasus Teuku Ryan, Ini 3 Cara Atasai Gairah Seks yang Menghilang karena Stres
- Bisa Bikin Pinggang Ramping, Pemakaian Korset Jangka Panjang Bawa Sederet Masalah Ini
- Heboh Vaksin AstraZeneca Sebabkan Pembekuan Darah, BPOM Tegaskan Tidak Ada Kejadian di Indonesia
- Untuk Redakan Stres, Yuk Ikuti 5 Rekomendasi Dokter Berikut Ini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
Berita Terkait
-
Tak Cuma Bikin Ruam, Pembalut Sintetis Juga Bisa Picu Kanker
-
Sadar Kesehatan Reproduksi, Ayo, Gunakan Produk Kewanitaan Ramah Lingkungan
-
Demi Kesehatan Reproduksi, Ayo Terapkan Sustainable Feminine Hygiene!
-
Putus Asa, Pria Ini Pakai Pembalut Wanita untuk Hadapi Virus Corona
-
Penting, Lakukan 4 Langkah Ini pada Hari Pertama Diare
-
Mengandung 600 Kalori, Ini Tips Konsumsi Boba yang Aman Menurut Ahli Gizi
-
Jangan Dilakukan, Ini 5 Bahaya Minum Sambil Berdiri!
-
Jangan Disepelekan, Kulit Gatal tanpa Ruam Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis
-
Cuaca Panas Bikin Nyamuk Tambah Banyak, Begini Cara Menanganinya!
-
Asma pada Ibu Hamil Bisa Berbahaya untuk Bayi, Begini Cara Mengatasinya!