Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Luka bakar sering terjadi dalam kehidupan kita, misalnya terkena percikan minyak atau knalpot panas. Itu semua bisa menyebabkan luka yang tidak hanya perih namun bisa membekas.
Biasanya kamu langsung mengambil minyak untuk diolesi pada bagian yang terbakar atau ada juga yang menggunakan oli motor yang dianggap ampuh menyembuhkan sekaligus menghilangkan bekas luka.
Luka bakar yang tidak ditangani secara cepat bisa mengakibatkan infeksi. Namun ini bukan berarti kamu asal mengambil bahan apa saja untuk diolesi pada luka tersebut.
Kamu harus tetap memerhatikan tingkat kemerahan serta bengkak yang terjadi sehingga tidak berisiko menyebabkan infeksi atau gangguan kulit lain.
Baca Juga
HiMedik merangkum beberapa tingkat keparahan beserta penanganannya dilansir dari laman Health.
Tingkat pertama
Luka bakar pada tahap ini ditunjukkan dengan kulit yang merah dan sedikit bengkak. Untuk mengobatinya, kamu bisa meletakkan luka ini di bawah air kran.
Selain itu, kamu juga bisa mengonsumsi acetaminophen atau ibuprofen untuk meringankan rasa nyeri. Hindari terkena matahari langsung.
Yang harus kamu ingat adalah jangan membungkus luka dengan perban atau kain kasa karena ini bisa menjadi media infeksi bakteri pada luka. Biasanya luka akan sembuh dalam kisaran 7 hingga 10 hari.
Tingkat dua
Luka pada tingkat ini dimulai dengan rasa sakit dan bengkak. Lalu kulit akan merah melepuh, serta nyeri dan menebal.
Jangan panik, segera letakkan luka bakar di bawah air mengalir selama 15 menit kemudian oles obat nyeri yang bisa kamu beli di apotek.
Biasanya akan ada gelembung berisi air. Biarkan gelembung ini pecah dengan sendirinya dan jangan berusaha memecahkannya karena bisa menyebabkan infeksi.
Pada tingkat ini, luka biasanya akan sembuh selama kurang lebih 3 minggu.
Tingkat tiga
Ini menjadi tingkat luka bakar yang paling parah karena kulit akan berubah warna menjadi cokelat kehitaman dan menebal. Kadang kulit akan berubah menjadi putih dan kasar.
Luka ini bisa menjadi serius dan lebih berisiko sehingga kamu disarankan langsung mencari bantuan medis untuk menangani ini.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Sebagian Besar Korban Erupsi Gunung Semeru Alami Luka Bakar
-
Dikira Permen, Wanita Ini Tak Sengaja Makan Petasan Banting
-
Pakai Hand Sanitizer Lalu Nyalakan Lilin, Wanita Ini Alami Luka Bakar
-
Jangan Pakai Hand Sanitizer Gel di Bawah Matahari, Ini Bahayanya!
-
Kejadian Langka, Bocah 10 Tahun Alami Luka Bakar Kulit Usai Keramas
-
Pakai Alkohol untuk Hindari Virus Corona, Tubuh Pria Ini Justru Terbakar!
-
Tolong Manajer Aishwarya Rai, Shah Rukh Khan Alami Luka Bakar Minor!
-
Penting, Lakukan 4 Langkah Ini pada Hari Pertama Diare
-
Mengandung 600 Kalori, Ini Tips Konsumsi Boba yang Aman Menurut Ahli Gizi
-
Jangan Dilakukan, Ini 5 Bahaya Minum Sambil Berdiri!