Kamis, 25 April 2024
Rauhanda Riyantama : Minggu, 07 Oktober 2018 | 16:15 WIB

Aktifkan Notifikasimu

Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.

Himedik.com - Ternyata terlalu banyak mengonsumsi makanan manis tidak hanya dapat meninggkatkan risiko obesitas, tetapi juga bisa menyebabkan depresi. Kok bisa? Berikut penjelasannya.

Dilansir dari Suara.com, Guru Besar Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), Profesor Ali Khomsan, mengungkapkan gula pada makanan manis dapat menjadi penyebab depresi.

Gula disebut dapat menyerap kandungan vitamin B dalam tubuh. Padahal, vitamin B sendiri berperan dalam menjaga kondisi sistem saraf agar tetap normal. 

''Kalau sering makan makanan manis, jadi gampang uring-uringan, gampang stres karena sarafnya terganggu," ujar Prof. Ali Khomsan.

Prof. Ali Khomsan menyarankan untuk tetap mengonsumsi gula secara wajar. Jika memungkinkan, malah sebaiknya dikurangi saja karena bisa menurunkan risiko depresi.

Berdasarkan rekomendasi WHO, asupan gula maksimal sebanyak 25 gram per hari, sedangkan Kementerian Kesehatan menetapkan ambang batas konsumsi gula dengan lebih longgar, yakni 50 gram.

''Menurut saya, kita sendiri harus punya kontrol untuk membatasi makanan manis dengan mengetahui berapa kandungan gula di setiap makanan,'' pungkas Prof. Ali Khomsan.

Artikel terkait dimuat Suara.com dengan judul: Keseringan Makan Manis Bisa Picu Depresi Lho!

BACA SELANJUTNYA

Derita Depresi Akibat Kanker, Wanita 77 Tahun Ini Konsumsi Magic Mushroom