Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Gunung Soputan yang terletak di Minahasa, Sulawesi Utara, pagi tadi (3/10/2018) meletus. Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), tinggi abu vulkanik mencapai sekitar 4000 meter di atas puncak kawah.
Ini berarti tinggi tersebut mencapai 5.809 meter di atas permukaan laut. Saat ini Gunung Soputan berada pada Status Level III (siaga) sehingga diharapkan masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 4 km dari puncak gunung.
Letusan gunung ini tentu membawa dampak kesehatan bagi manusia. Abu yang terhirup sangat berisiko merusak organ tubuh meski terpapar dalam waktu yang singkat.
Berikut beberapa bahaya abu vulkanik bagi kesehatan yang telah dirangkum HiMedik.
Baca Juga
1. Mengganggu penglihatan
Abu vulkanik bukan hanya terdiri dari debu saja melainkan juga mineral halus, silika, karbon monoksida, karbon dioksida, gas sulfur dioksida dan bebatuan kecil hasil letusan.
Partikel-partikel yang kecil dan tajam bisa menyebabkan gangguan pada mata. Ini akan menyebabkan terjadinya iritasi pada mata jika tidak menggunakan pelindung seperti kacamata.
Iritasi ini jika dibiarkan maka akan mengganggu kornea yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur.
2. Iritasi pada kulit
Bukan hanya pada mata, kulit yang terpapar abu vulkanik juga dapat teriritasi.
Pasalnya, kandungan abu vulkanik bersifat iritan dan korosif yang lebih berbahaya bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Biasanya akan timbul gatal dan merah pada kulit.
3. Masalah pernapasan
Abu vulkanik yang terhirup dapat menyebabkan masalah pada organ pernapasan serta tenggorokan. Akan semakin berbahaya jika seseorang sedang mengalami masalah pernapasan seperti asma atau paru-paru.
Partikel yang masuk ke saluran pernapasan dapat menyebabkan sesak napas, batuk bahkan bronkitis.
Untuk mencegah terjadinya hal-hal di atas, kamu bisa menggunakan pakaian berlengan atau mantel untuk menutupi seluruh tubuhmu. Ini dilakukan jika kamu sedang berada di luar rumah.
Selain itu, kamu harus menggunakan kacamata serta masker sehingga mencegah risiko bahaya abu vulkanik.
Terkini
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
Berita Terkait
-
Erupsi Gunung Semeru: Inilah Dampak Jangka Pendek dari Abu Vulkanik
-
Inilah Jenis Masker yang Efektif Bagi Korban Erupsi Gunung Semeru
-
Gunung Anak Krakatau Meletus, Ini Cara Mengurangi Paparan Abu Vulkanik
-
Efek Menghirup Abu Vulkanik, dari Batuk hingga Bronkitis
-
Penting, Lakukan 4 Langkah Ini pada Hari Pertama Diare
-
Mengandung 600 Kalori, Ini Tips Konsumsi Boba yang Aman Menurut Ahli Gizi
-
Jangan Dilakukan, Ini 5 Bahaya Minum Sambil Berdiri!
-
Jangan Disepelekan, Kulit Gatal tanpa Ruam Bisa Jadi Tanda Penyakit Kronis
-
Cuaca Panas Bikin Nyamuk Tambah Banyak, Begini Cara Menanganinya!
-
Asma pada Ibu Hamil Bisa Berbahaya untuk Bayi, Begini Cara Mengatasinya!