Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Stroke adalah penyakit yang ditandai dengan kematian jaringan otak. Penyakit ini bisa terjadi akibat berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak karena adanya sumbatan, penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah.
Saat ini stroke tidak hanya menyerang kelompok usia 55-64 tahun saja. Orang yang relatif lebih muda pun rentan terkena stroke. Penyakit ini menyerang orang berusia 18 tahun dengan persentase 1,7 orang dari 1.000 orang.
Semua jenis stroke memang berbahaya, akan tetapi sedikit di antaranya dikenal sebagai penyebab kecacatan akut atau berujung pada kematian.
Dirangkum Himedik dari berbagai sumber, berikut beberapa jenis stroke yang dikenal memiliki potensi menyebabkan kecacatan akut dan bahkan kematian.
Baca Juga
1. Stroke batang otak
Semua impuls saraf dari otak yang pergi ke tubuh harus melalui batang otak, itulah mengapa stroke batang otak dapat lebih membahayakan dari cedera tulang belakang.
Batang otak juga mengendalikan hampir semua fungsi penting, seperti pernapasan, tekanan darah, dan detak jantung, serta merupakan pusat kesadaran otak.
Dampak terburuk dari stroke batang otak adalah seseorang bisa menjadi hemiplegia, lumpuh, atau tidak sadar secara permanen.
2. Bilateral watershed stroke
Watershed stroke merupakan nama dari efek pada bagian otak yang biasa disebut watershed area. Bagian ini menerima suplai darah dari ujung cabang paling jauh pada dua bagian pembuluh darah yang berdekatan dan membutuhkan tekanan darah yang memadai untuk memastikan kecukupan darah dipompa ke bagian tersebut setiap saat.
Karena hal ini, bagian watershed di kedua sisi otak berisiko tinggi berkembang iskemia, atau kurangnya aliran darah pada saat tekanan darah rendah, yang bisa disebabkan oleh dehidrasi ekstrem, serangan jantung, dan sepsis (infeksi yang menyebar luas).
Stroke ini menyebabkan kecacatan parah karena memengaruhi sebagian besar kelompok otot pada kedua sisi tubuh (bahu dan pinggul, misalnya). Orang dengan stenosis karotid (penyumbatan pada pembuluh leher) di kedua sisi leher khususnya rentan menderita stroke jenis ini.
3. Stroke hemoragik
Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan pada otak. Ada banyak alasan kenapa seseorang mengalami perdarahan di dalam otak, tetapi beberapa yang paling berbahaya di antaranya malformasi arteriovenosa, aneurisma pecah, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, tumor otak, hingga trombosis sinus dural.
Stroke hemoragik secara ekstrem berbahaya karena darah pada otak terkadang bisa mengarah ke kondisi berbahaya seperti hydrocephalus, peningkatan tekanan intrakranial, dan kejang pembuluh darah yang berbahaya. Jika tidak ditangani secara agresif, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan parah otak, herniasi otak, dan bahkan kematian.
Inilah sebabnya mengapa perdarahan sekecil apapun di dalam otak memerlukan evaluasi darurat oleh seorang ahli bedah saraf.
4. Stroke trombotik besar
Stroke trombotik disebabkan oleh gumpalan darah besar, yang terbentuk di dalam, atau bermigrasi ke salah satu pembuluh darah utama otak. Gumpalan darah besar ini sangat berbahaya karena dapat menghentikan darah mengalir ke pembuluh darah terbesar dan paling penting di otak.
Yang disebut sindrom arteri serebri ganas atau malignant middle cerebral artery syndrome adalah contoh dari stroke ini. Pada stroke ini MCA diblokir oleh pembekuan darah besar menyebabkan infark besar dari hampir seluruh sisi otak.
Pembengkakan kuat yang terjadi kemudian sebagai akibat dari suatu peristiwa besar menyebabkan peningkatan pesat dalam tekanan otak di seluruh otak. Nantinya, tekanan tinggi ini menyebabkan disfungsi otak global, gangguan kesadaran dan sangat sering terjadi, herniasi otak serta kematian.
Stroke trombotik besar umumnya hasil dari kondisi medis di mana seseorang memiliki kecenderungan untuk membentuk pembekuan darah di dalam pembuluh darah otak, di dalam hati, atau di dalam pembuluh darah yang yang membawa darah ke otak. Kondisi tersebut meliputi karotis, tulang belakang, atau diseksi arteri basilar, dan fibrilasi atrium.
Terkini
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Gigi Berlubang Tak Boleh Disepelekan, Dokter Ingatkan Hal Ini
-
Kurangi Asupan Garam Harian Anda, Dampaknya Sangat Besar untuk Tubuh
-
Doyok Sempat Terkena Stroke Ringan, Kenali 4 Penyebabnya!
-
Pelawak Doyok Terkena Stroke Ringan, Ini Bedanya dengan Stroke Biasa!
-
Duduk Lebih dari 8 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Sakit Jantung, Ayo Perbanyak Gerak
-
Pernah Lihat Orang Meninggal dalam Posisi Tidur? Ini Kata Dokter!
-
Bukan Menyehatkan, Studi Baru: Lari Meningkatkan Risiko Serangan Jantung pada Pria
-
Angka Kematian Covid-19 Terendah di Dunia, Begini 5 Strategi Jepang Mengatasinya
-
Ibu Eross Sheila On 7 Idap Stroke Sebelum Meninggal, Orang dengan Gaya Hidup Begini juga Berisiko!
-
Pencegahan Stroke, Kondisi yang Diderita Ibu Eross Sheila On 7 Sebelum Meninggal