Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Dari sisi medis mati suri disamakan dengan near death experience (pengalaman mendekati kematian). Beberapa ahli berpendapat bahwa mati suri disebabkan oleh beberapa aktivitas yang terjadi dalam otak.
Hingga saat ini fenomena ini belum bisa dijelaskan secara gamblang. Namun beberapa alasan ilmiah berikut bisa menjelaskan mengapa mati suri bisa terjadi.
1. Fase tidur
Salah satu kemungkinan penyebab terjadinya mati suri adalah fase REM (rapid eye movement), yakni saat seseorang mengalami mimpi. Dalam fase ini, terjadi kelumpuhan otot utama, sistem pernapasan berjalan cepat, begitu pula dengan gerakan mata.
Orang yang sering mengalami ketindihan pasti tahu rasanya bagaimana melewati fase ini. Dan mereka yang pernah mengalami mati suri kurang lebih merasakan perasaan seperti itu.
Baca Juga
Bedanya mereka merasa terpisah dengan tubuhnya.
2. Gas Karbondioksida
Ada penelitian yang mengaitkan bahwa adanya gas karbondioksida dalam tubuh seseorang memungkinkan memberi pengaruh pada keseimbangan kimia dalam otak seseorang.
Ketika keseimbangan kimia terganggu, maka kemungkinan hal tersebutakan memengaruhi otak sehingga mengakibatkan orang yang bersangkutan seolah melihat cahaya, terowongan, hingga kematian.
Bukan pendapat belaka, namun kaitan mati suri dengan karbondioksida ini didapatkan dari pengalaman seseorang yang selamat dari serangan jantung.
Orang yang mengalami serangan jantung memiliki konsentrasi karbondioksida berlebih dalam napas yang dihembuskan, yang mana hal tersebut berkaitan dengan tingginya tingkat karbondioksida dan kalium dalam darah.
Mati suri memang terlihat menyeramkan. Tapi kamu juga harus sadar bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian.
Terkini
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
- Simvastatin Jadi Obat Andalan Penderita Kolesterol saat Lebaran, Ketahui Aturan Minumnya
Berita Terkait
-
Gigi Berlubang Tak Boleh Disepelekan, Dokter Ingatkan Hal Ini
-
Duduk Lebih dari 8 Jam Sehari Tingkatkan Risiko Sakit Jantung, Ayo Perbanyak Gerak
-
Pernah Lihat Orang Meninggal dalam Posisi Tidur? Ini Kata Dokter!
-
Angka Kematian Covid-19 Terendah di Dunia, Begini 5 Strategi Jepang Mengatasinya
-
Jangan Pernah Memencet Jerawat di Area 'Triangle of Death', Ini Dampaknya!
-
Ternyata Begini Proses Berhentinya Otak Ketika Seseorang Meninggal Dunia
-
Terpantau Angka Kematian Rendah, Pertanda Varian Omicron Jinak?
-
Kaitan Risiko Penyakit Jantung dan Lemak Jenuh Bergantung Sumber Makanannya
-
Obat Covid-19 Pfizer Ampuh Melawan Infeksi Virus Corona hingga 89%
-
Kematian pada Penderita Gangguan Mental Selama Pandemi Covid-19 Meningkat