Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Dengan menggandeng International Association of Suicide Prevention (IASP), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menganggap serius perihal bunuh diri dan menetapkan tanggal 10 September sebagai hari pencegahan bunuh diri sedunia.
Data WHO menyimpulkan bahwa bunuh diri telah menjadi masalah besar bagi masyarakat terutama di negara maju. Sedangkan di negara dengan penghasilan rendah dan sedang, jumlah kasusnya terus meningkat.
Jika melihat dari data WHO pada tahun 2010, angka bunuh diri di Indonesia mencapai 1,6 hingga 1,8 per 100.000 jiwa. Jika tidak ada upaya pencegahan bunuh diri, angka tersebut tentunya bisa bertambah dari tahun ke tahun.
WHO meramalkan pada tahun 2020 angka bunuh diri di Indonesia secara global akan meningkat menjadi 2,4 persen per 100.000 jiwa.
Baca Juga
Melansir dari laman Departemen Kesehatan, dr. Eka Viora selaku Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kemenkes RI menuturkan bahwa bunuh diri merupakan masalah yang kompleks.
Hal ini karena bunuh diri tidak diakibatkan oleh penyebab atau alasan tunggal. Melainkan merupakan interaksi yang kompleks dari faktor psikologis, biologis, budaya, gen, sosial, dan lingkungan.
Bunuh diri dapat dicegah. Beberapa gejala awal percobaan bunuh diri yang perlu diperhatikan di antaranya yaitu perubahan suasana hati, kecemasan, kesedihan, kebingungan, tidak mau makan, mengisolasi diri, dan penurunan minat terhadap aktivitas harian.
Sedangkan pemicu sesorang ingin bunuh diri bisa dari berbagai hal. Seperti adanya pengalaman buruk, gangguan kepribadian, gangguan bipolar, dan depresi berat.
Ketika ada orang terdekat mengalami masalah di atas dan menunjukkan adanya tanda-tanda bunuh diri, kamu harus waspada dan berikan perhatian lebih padanya. Selalu amati gerak-geriknya dan segera bawa dia berkonsultasi dengan dokter atau psikolog.
Bunuh diri bisa menimpa siapa saja. Artis ternama atau bahkan kamu sendiri pun bisa saja memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Mari selalu berpikir postif dan bersama cegah bunuh diri.
Terkini
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
- Hindari Begadang, Durasi Tidur Malam Berpengaruh pada Risiko Penyakit Jantung
- Ingin Mulai Jalani Intermittent Fasting? Hindari 5 Kesalahan Berikut
- 5 Tips Mengembalikan Pola Makan Sehat setelah Puasa dan Lebaran
Berita Terkait
-
Derita Depresi Akibat Kanker, Wanita 77 Tahun Ini Konsumsi Magic Mushroom
-
Sistem Kekebalan Ada Kaitannya dengan Depresi Pascamelahirkan, Begini Penjelasannya!
-
Tidak Hanya Fisik, Covid-19 Ringan Juga Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan Mental
-
Peneliti Temukan Orang Depresi Cenderung Menolak Vaksin Covid-19
-
Kenali Efek Samping Obat Tidur Seperti yang Diminum Taemin SHINee
-
Menulis Jurnal Setiap Hari Baik untuk Kesehatan Mental!
-
Studi: Perbanyak Konsumsi Sayur Bikin Lebih Bahagia
-
Penelitian: Makan Sendirian Punya Efek Buruk bagi Wanita 65 Tahun ke Atas
-
5 Manfaat Mendengarkan Musik, Tak Cuma Bikin Mood Lebih Baik
-
Selain Stres, 4 Emosi Negatif Ini Bisa Sebabkan Masalah Usus