Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Himedik.com - Warna mata setiap manusia memang berbeda-beda. Di Indonesia, warna mata biasanya hanya sebatas coklat atau hitam. Sedangkan di Barat, warna mata lebih bervariasi seperti hijau, biru, coklat, abu-abu, dan lainnya.
Mengapa bisa demikian? Yuk, lihat pembahasannya.
Warna mata manusia tergantung pada jumlah sel melanosit pada iris mata dan bagaimana persebarannya. Sel melanosit ini akan menghasilkan melanin, yaitu sejenis pigmen yang dapat ditemukan pada mata yang memberi warna pada iris mata.
Iris mata terdiri dari beberapa lapisan. Namun ada dua lapisan yang menjadi bagian penting dalam menentukan warna mata, yaitu lapisan depan dan lapisan stroma
Baca Juga
Pigmentasi iris mata bervariasi dari cokelat terang sampai hitam. Hal itu tergantung dari jumlah melanin pada epitelium pigmen yang terletak di bagian belakang iris mata, jumlah melanin pada stroma, dan kepadatan sel di stroma.
Pada iris mata yang berwarna cokelat, terdapat melanosit dan melanosom yang melimpah di epitelium pigmen dan stroma. Sedangkan pada iris mata yang berwarna biru, lapisan tersebut mengandung sedikit melanin.
Warna mata biru, hijau, dan hazel merupakan hasil dari hamburan Rayleigh pada cahaya di stroma. Fenomena ini mirip dengan kondisi dari penyebab langit berwarna biru.
Hamburan Rayleigh merupakan hamburan elastis cahaya atau radiasi elektromagnetik lainnya oleh partikel yang lebih kecil dari panjang gelombang cahaya.
Pigmen biru maupun hijau tidak pernah ada pada iris mata dan cairan mata manusia. Warna mata merupakan warna struktural dan bervariasi tergantung kondisi cahaya dan kadang berkombinasi dengan pigmen.
Warna struktural seperti halnya yang terlihat pada bulu ekor merak, memiliki pigmen cokelat tetapi strukturnya membuat bulu terlihat berwarna biru, toska, hijau, atau warna-warni.
Selain dari pigmen warna masing-masing manusia, warna mata merupakan faktor keturunan.
Terkini
- Terpapar Asap Rokok saat Hamil Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak
- 5 Masalah di Area Mulut Bisa Jadi Tanda Gejala Diabetes, Apa Saja?
- Dialami Dhanar Jabro sebelum Meninggal, Ketahui Apa Saja Gejala Asam Lambung
- 5 Cara Sederhana untuk Meredakan Pegal Linu dan Nyeri Sendi, Coba Dulu sebelum Minum Obat
- 4 Kebiasaan agar Jantung Tetap Muda dan Sehat, Yuk Lakukan Mulai Sekarang
- 5 Suplemen agar Tubuh Tetap Bugar di Usia 30 Tahun, Salah Satunya Vitamin D
- Ingin Turunkan Gula dan Kecilkan Pinggang? Yuk Konsumsi Biji-bijian Utuh
- Sering Dibuang, Ternyata Ini 5 Manfaat Biji Pepaya untuk Kesehatan
- Murah dan Mudah Didapat, Ternyata Labu Siam Punya 7 Manfaat Ini
- Jarang Disadari, 5 Superfood Ini Mudah Ditemui dan Baik untuk Dikonsumsi
Berita Terkait
-
Awas, Lingkaran di Bawah Mata Bisa Jadi Tanda Kadar Gula Darah Tinggi
-
5 Gejala Rabun Dekat yang Perlu Diketahui, Jangan Disepelekan Ya
-
5 Bahaya Mengucek Mata, Bisa Bikin Infeksi Lho
-
Dialami Nastusha Olivia Alinskie, Begini Cara Atasi Rabun Dekat Pada Anak!
-
Nastusha Alami Rabun Dekat, Ini Lho Dampaknya Pada Tumbuh Kembang Anak!
-
Usianya Baru 5 Tahun, Nastusha Anak Chelsea Olivia Sudah Alami Rabun Dekat!
-
5 Cara Menjaga Kesehatan Mata Sejak Dini, Biar Terhindar dari Penyakit di Hari Tua!
-
Deteksi Kanker Mata Kurang dari 1 Detik, Peneliti Ciptakan Perangkat 3D Ini!
-
Gegara Tidak Teliti, Dokter Justru Mengangkat Mata yang Tidak Rusak saat Operasi
-
Cegah Kerusakan Mata dengan Menghindari Kebiasaan Buruk Ini